SOHO Semakin Merambah di Daerah
A
A
A
JAKARTA - Para pengembang semakin tertarik menerapkan proyek small office home office (SOHO) untuk memenuhi kebutuhan para profesional, eksekutif maupun pengusaha muda.
Selain di Jakarta, konsep yang menggabungkan fungsi hunian dan usaha ini juga semakin mewabah di kota-kota besar di Indonesia. Konsep SOHO muncul untuk menjawab kebutuhan untuk tinggal, sekaligus bekerja di tempat yang sama.
Di Indonesia, khususnya Jakarta, SOHO sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2005, terutama ketika Cityloft Sudirman dan SOHO Slipi mulai dibangun. Namun, saat itu pasar tidak terlalu antusias.
Padahal, konsep ini sangat praktis, kompak, dinamis dan sesuai kebutuhan kaum urban metropolitan. Hunian ini lantas kembali diperkenalkan sekitar tiga sampai empat tahun lalu seiring semakin sulitnya orang mendapatkan rumah kantor (rukan) di tengah kota.
Konsep SOHO menjadi solusi bagi para pebisnis mengatasi kemacetan di pusat kota yang kian parah dan akan 'membuang' waktu di jalan untuk bolak-balik dari rumah ke kantor. Tidak hanya di ibu kota, konsep ini lantas merambah kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Misalnya di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), PT Nusa Kirana selaku pengembang perumahan Villa Mutiara, kini tengah mengembangkan sarana komersial SOHO CBD Meutia Kirana di Kawasan Perumahan Villa Meutia Kirana, Jalan Cut Meutia, Bekasi, Jabar. Pembangunan sarana komersial ini diproyeksikan selesai 2017.
Dengan jumlah unit hanya 15 buah, SOHO eksklusif pertama di Bekasi ini memiliki arsitektur modern terdiri dari empat lantai, dengan luas tanah 6x24 meter dan luas bangunan total 507 meter persegi. "Guna menunjang kenyamanan nantinya di area komersial ini juga dilengkapilift pribadi," kata Adi Dewanto, ST Kepala Bagian Perencanaan PT Nusa Kirana.
Menurutnya, tujuan pembangunan SOHO ini karena memang sejak awal pembuatannya, kawasan perumahan ini memiliki konsep hunian eksklusif yang dipenuhi dengan berbagai fasilitas menarik, seperti sport center, fitness center, lapangan futsal, kolam renang mewah hingga sarana komersial.
"Apalagi saat ini perkembangan industri bisnis di Bekasi tumbuh begitu cepat. Jadi dengan dibangunnya kompleks SOHO ini diharapkan dapat membangun kegiatan bisnis di Kota Bekasi secara umum," tuturnya.
Tipe 'badan' dengan luas tanah 144 meter persegi dan bangunan 507 meter persegi dijual sekitar Rp6 miliar. Sementara untuk tipe 'hoek' luas tanah 180 meter persegi dan bangunan 587 meter persegi dijual dengan harga Rp7 miliar. Surabaya, Jawa Timur, juga banyak diramaikan pembangunan hunian SOHO.
Seiring perkembangan ekonomi Kota Pahlawan yang begitu pesat dan semakin tingginya semangat enterpreneurship, kebutuhan akan tempat usaha atau office space turut meningkat sejalan dengan tuntutan profesionalisme dan persaingan antar pelaku usaha.
Khususnya di skala menengah kecil, fenomena SOHO lantas berkembang menjadi pilihan populer sebagai segmen awal perkembangan perjalanan karier para pengusaha muda masa kini.
Salah satu proyek berjuluk SOHO di Surabaya adalah SOHO Skyloft besutan pengembang Ciputra Group. Proyek properti yang berada di kompleks Ciputra World Surabaya tersebut sudah mencapai tahap topping off dan akan diserahterimakan kepada pembeli pada akhir tahun ini.
Direktur Ciputra World Surabaya Sutoto Yakobus mengatakan, tipe pembeli SOHO di Surabaya mayoritas merupakan anak muda dan profesional yang ingin mengembangkan bisnisnya.
"Trennya sekarang beralih dan sudah tidak lagi menggunakan rumah toko (ruko) sebagai tempat tinggal dan bisnis, selain itu harga ruko semakin mahal," katanya.
Sementara, Direktur Utama PT Win-Win Realty Harun Hajadi yang juga menjabat sebagai Direktur Ciputra Group menambahkan, tren SOHO bisa mengurangi risiko kemacetan di daerah areal bisnis. Apalagi, Ciputra World sudah melakukan antisipasi dengan menyediakan areal parkir yang besar.
Apalagi untuk kelas SOHO, tidak hanya untuk penghuni. "Tapi juga potensi untuk pengunjung office dan sejenisnya. Karena itu, SOHO kami sediakan ruang parkir yang luas, kemudian tergabung dengan mal yang bisa dimanfaatkan sebagai meeting point dan hotel bila ada kolega bisnis yang perlu menginap," ujar Harun.
Selain di Jakarta, konsep yang menggabungkan fungsi hunian dan usaha ini juga semakin mewabah di kota-kota besar di Indonesia. Konsep SOHO muncul untuk menjawab kebutuhan untuk tinggal, sekaligus bekerja di tempat yang sama.
Di Indonesia, khususnya Jakarta, SOHO sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2005, terutama ketika Cityloft Sudirman dan SOHO Slipi mulai dibangun. Namun, saat itu pasar tidak terlalu antusias.
Padahal, konsep ini sangat praktis, kompak, dinamis dan sesuai kebutuhan kaum urban metropolitan. Hunian ini lantas kembali diperkenalkan sekitar tiga sampai empat tahun lalu seiring semakin sulitnya orang mendapatkan rumah kantor (rukan) di tengah kota.
Konsep SOHO menjadi solusi bagi para pebisnis mengatasi kemacetan di pusat kota yang kian parah dan akan 'membuang' waktu di jalan untuk bolak-balik dari rumah ke kantor. Tidak hanya di ibu kota, konsep ini lantas merambah kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Misalnya di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), PT Nusa Kirana selaku pengembang perumahan Villa Mutiara, kini tengah mengembangkan sarana komersial SOHO CBD Meutia Kirana di Kawasan Perumahan Villa Meutia Kirana, Jalan Cut Meutia, Bekasi, Jabar. Pembangunan sarana komersial ini diproyeksikan selesai 2017.
Dengan jumlah unit hanya 15 buah, SOHO eksklusif pertama di Bekasi ini memiliki arsitektur modern terdiri dari empat lantai, dengan luas tanah 6x24 meter dan luas bangunan total 507 meter persegi. "Guna menunjang kenyamanan nantinya di area komersial ini juga dilengkapilift pribadi," kata Adi Dewanto, ST Kepala Bagian Perencanaan PT Nusa Kirana.
Menurutnya, tujuan pembangunan SOHO ini karena memang sejak awal pembuatannya, kawasan perumahan ini memiliki konsep hunian eksklusif yang dipenuhi dengan berbagai fasilitas menarik, seperti sport center, fitness center, lapangan futsal, kolam renang mewah hingga sarana komersial.
"Apalagi saat ini perkembangan industri bisnis di Bekasi tumbuh begitu cepat. Jadi dengan dibangunnya kompleks SOHO ini diharapkan dapat membangun kegiatan bisnis di Kota Bekasi secara umum," tuturnya.
Tipe 'badan' dengan luas tanah 144 meter persegi dan bangunan 507 meter persegi dijual sekitar Rp6 miliar. Sementara untuk tipe 'hoek' luas tanah 180 meter persegi dan bangunan 587 meter persegi dijual dengan harga Rp7 miliar. Surabaya, Jawa Timur, juga banyak diramaikan pembangunan hunian SOHO.
Seiring perkembangan ekonomi Kota Pahlawan yang begitu pesat dan semakin tingginya semangat enterpreneurship, kebutuhan akan tempat usaha atau office space turut meningkat sejalan dengan tuntutan profesionalisme dan persaingan antar pelaku usaha.
Khususnya di skala menengah kecil, fenomena SOHO lantas berkembang menjadi pilihan populer sebagai segmen awal perkembangan perjalanan karier para pengusaha muda masa kini.
Salah satu proyek berjuluk SOHO di Surabaya adalah SOHO Skyloft besutan pengembang Ciputra Group. Proyek properti yang berada di kompleks Ciputra World Surabaya tersebut sudah mencapai tahap topping off dan akan diserahterimakan kepada pembeli pada akhir tahun ini.
Direktur Ciputra World Surabaya Sutoto Yakobus mengatakan, tipe pembeli SOHO di Surabaya mayoritas merupakan anak muda dan profesional yang ingin mengembangkan bisnisnya.
"Trennya sekarang beralih dan sudah tidak lagi menggunakan rumah toko (ruko) sebagai tempat tinggal dan bisnis, selain itu harga ruko semakin mahal," katanya.
Sementara, Direktur Utama PT Win-Win Realty Harun Hajadi yang juga menjabat sebagai Direktur Ciputra Group menambahkan, tren SOHO bisa mengurangi risiko kemacetan di daerah areal bisnis. Apalagi, Ciputra World sudah melakukan antisipasi dengan menyediakan areal parkir yang besar.
Apalagi untuk kelas SOHO, tidak hanya untuk penghuni. "Tapi juga potensi untuk pengunjung office dan sejenisnya. Karena itu, SOHO kami sediakan ruang parkir yang luas, kemudian tergabung dengan mal yang bisa dimanfaatkan sebagai meeting point dan hotel bila ada kolega bisnis yang perlu menginap," ujar Harun.
(izz)