Lebaran, Emas Jadi Primadona Transaksi Pegadaian
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mengungkapkan, setiap masa Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, masyarakat kerap berbondong-bondong menggadaikan barang-barang berharganya seperti perhiasan emas ataupun motor, tidak terkecuali Lebaran tahun ini.
Manajer Humas Pegadaian Basuki Tri Andayani mengungkapkan, secara nasional penggadaian perhiasan emas maupun logam mulia menjadi yang paling banyak dilakukan.
"Secara nasional mayoritas nasabah menggadaikan emas, baik perhiasan maupun logam mulia," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, total transaksi selama semester I/2015 ini mencapai 9,6 juta dengan nasabah aktif 5,7 juta. Tren menggadaikan emas menjadi portfolio terbesar dengan persentase 97% dari total barang jaminan.
"Sisanya 3% adalah barang lain seperti sepeda motor, mobil, barang elektronik, dan lain-lain," imbuhnya.
Umumnya, alasan nasabah menggadaikan barang berharganya adalah untuk mencukupi kebutuhan Lebaran ataupun untuk berlebaran di kampung halaman.
Selain itu, penggunaan dana oleh nasabah untuk modal kerja usaha mikro-kecil dan perdagangan. "Ini karena pada masa tersebut usaha-usaha produksi dan perdagangan pada sektor kuliner atau konveksi mengalami peningkatan yang signifikan," pungkasnya.
Manajer Humas Pegadaian Basuki Tri Andayani mengungkapkan, secara nasional penggadaian perhiasan emas maupun logam mulia menjadi yang paling banyak dilakukan.
"Secara nasional mayoritas nasabah menggadaikan emas, baik perhiasan maupun logam mulia," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, total transaksi selama semester I/2015 ini mencapai 9,6 juta dengan nasabah aktif 5,7 juta. Tren menggadaikan emas menjadi portfolio terbesar dengan persentase 97% dari total barang jaminan.
"Sisanya 3% adalah barang lain seperti sepeda motor, mobil, barang elektronik, dan lain-lain," imbuhnya.
Umumnya, alasan nasabah menggadaikan barang berharganya adalah untuk mencukupi kebutuhan Lebaran ataupun untuk berlebaran di kampung halaman.
Selain itu, penggunaan dana oleh nasabah untuk modal kerja usaha mikro-kecil dan perdagangan. "Ini karena pada masa tersebut usaha-usaha produksi dan perdagangan pada sektor kuliner atau konveksi mengalami peningkatan yang signifikan," pungkasnya.
(izz)