Pendapatan Pedagang Garmen Turun 10%

Minggu, 12 Juli 2015 - 20:25 WIB
Pendapatan Pedagang Garmen Turun 10%
Pendapatan Pedagang Garmen Turun 10%
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPI) Ngadiran mengatakan, pedagang garmen di Tanah Air mengalami penurunan pendapatan hingga lebih dari 10%.

"Iya, mereka mengeluh sekali. Kawan-kawan pedagang garmen memang pendapatannya sedang lumayan menurun sampai lebih dari 10%. Padahal lebaran sudah dekat kan," kata Ngadiran kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (12/7/2015).

Penurunan lebih dari 10% ini karena selain turunnya daya beli masyarakat karena melambatnya ekonomi, juga karena diskon menjelang lebaran.

"Kan banyak banget iklannya ada diskon. Kalau memang itu benar atau enggak, kita enggak tahu. Mereka adakan diskon supaya banyak yang beli. Terus yang jelas masyarakat melihat, terus tertarik membeli di toko yang ada diskon. Kalau di pasar ya memang orang belanja ada saja, tapi memang berkurang," tutur dia.

Berbeda malah dengan pasar grosir seperti Tanah Abang. Ngadiran mengatakan, kondisi di pasar ini stabil karena tiap hari ada pembeli.

"Kalau di Tanah Abang itu masalahnya pusat grosir. Jadi orang dari mana saja, beli barang untuk dijual lagi, apa saja ada. Untuk eceran juga melayani. Jadi kalau saya melihat masih normal, belum terasa penurunannya," katanya.

Tapi untuk pengecer di pasar tradisional yang banyak membeli di Tanah Abang, Ngadiran mengatakan, mereka merasakan penurunan tersebut.

"Pasar pengecer itu ada penurunan. Masyarakat jadi jarang beli di sana. Mereka lebih memilih ke mall, ke ritel modern karena di sana banyak pilihan," pungkas dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, omzet pedagang retail pada lebaran tahun ini cenderung dibanding tahun sebelumnya diperkirakan naik, namun keuntungannya menurun.

"Hal ini karena selain ekonomi Indonesia sedang berat, belanjanya masyarakat itu juga pada berkurang signifikan," katanya.

Disingung mengenai penurunanya, dia mengaku belum mengetahuinya karena belum melakukan survei lapangan.

"Kalau secara angka memang belum membuat survei. Tapi yang jelas dari kawan-kawan yang kita tanya, itu memang rata-rata mengatakan omzetnya turun. Bahkan hampir semuanya turun," kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5540 seconds (0.1#10.140)