Industri Garmen Masih Andalkan Penjualan di Pasar Domestik

Senin, 09 Agustus 2021 - 04:25 WIB
loading...
Industri Garmen Masih...
Industri garmen skala kecil terus melakukan inovasi dan fokus menggarap pasar domestik dengan memanfaatkan marketplace. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Industri garmen dan tekstil menjadi salah satu industri yang tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 . Catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, kinerja ekspor dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tercatat sebesar USD 10,55 miliar pada 2020. Sementara itu, dari tahun ke tahun, serapan tenaga kerja sektor industri TPT terus meningkat.

(Baca Juga : Lindungi IKM Lokal, Kemenperin Bakal Terapkan Safeguard untuk Garmen )

Serapan tenaga kerja di industri ini juga terus meningkat. Pada 2018 mencapai 1,7 juta pekerja. Pada 2019 naik menjadi 2,8 juta pekerja, dan pada 2020 meningkat menjadi 3,9 juta pekerja.Sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) garmen nasional terus menggenjot produksinya di tengah pandemi. Selain menjaga produktivitas, industri garmen dan tekstil skala kecil dan menengah berupaya untuk memasok kebutuhan nasional dan mengadang serbuan garmen dan tekstil impor dengan meningkatkan kualitas produk.

“Sebelum masuk ke pasaran telah lolos quality control yang sangat ketat agar konsumen dapat benar-benar merasakan kualitas terbaik,” ujar Marketing Manager PT. Megah Asri Busana Internasional Nanang Hidayat dalam keterangan tertulisnya Minggu (8/8/2021) .

(Baca Juga : Simak Baik-baik! Belanja di Marketplace Ini Kini Kena Pajak 10% )

Produsen garmen Lovella ini mengklaim menggunakan bahan baku dengan kualitas terbaik, yaitu microtex disperse yang lebih tebal, lebih lembut, lebih halus. ‘’Kualitas tidur yang nyaman dan baik tak hanya ditentukan oleh empuk atau tidaknya busa yang digunakan, tapi juga dipengaruhi sprei dan bedcover yang menjadi elemen dari kamar tidur,’’sebutnya.

Dia mengatakan, banyak aspek yang perlu diperhatikan sebelum membeli sprei dan bedcover yang berkualitas baik. Aspek-aspek ini meliputi bahan yang digunakan, serta pilihan desain yang sesuai. ‘’Penetapan harga juga tidak terlalu mahal, apalagi di tengah kesulitan ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19 saat ini,’’tuturnya.

(Baca Juga : Pelaku IKM Sektor Konveksi Berharap Pemerintah Mencari Solusi Atas Kelangkaan Bahan Baku Tekstil )

Nanang mengatakan, fasilitas produksi di Bandung, Jawa Barat sudah menggunakan teknologi print disperse juga menghasilkan warna yang lebih awet. Seperti halnya industri kecil lainnya, Lovella juga memanfaatkan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Zalora, Blibli dan Lazada untuk meningkatkan penjualan di pasar domestik.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)