Ekonomi Singapura Tiba-tiba Menyusut
![Ekonomi Singapura Tiba-tiba...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/07/14/35/1023571/ekonomi-singapura-tiba-tiba-menyusut-erM-thumb.jpg)
Ekonomi Singapura Tiba-tiba Menyusut
A
A
A
SINGAPURA - Ekonomi Singapura tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal dua karena lesunya permintaan global membuat sektor manufaktur negara tersebut meredupkan prospek pertumbuhan di mitra dagang utama China.
Sepeti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2015), produk domestik bruto (PDB) menyusut 4,6% pada kuartal kedua dari kuartal sebelumnya, tertekan sektor manufaktur, memajukan perkiraan dari Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) setempat.
Hal itu kontras dengan ekspansi 4,2% direvisi clock pada kuartal pertama dan jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan 0,8% dalam jajak pendapat Reuters.
Jonathan Cavenagh, ahli strategi FX senior Westpac mengatakan, pembacaan PDB miskin bisa mencadangkan harapan untuk Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk memudahkan kebijakan moneter nilai tukar akhir tahun ini.
Manufaktur cenderung cukup stabil, PDB lemah belum tentu awal dari downtrend tajam dalam kegiatan. "Namun, dengan latar belakang inflasi sudah lemah, sedikit MAS mengurangi harapan dapat merayap kembali ke pasar. Sehingga sulit untuk tidak melihat USD/SGD lebih tinggi di bagian belakang ini," kata Cavenagh.
Dolar Singapura merosot ke tingkat terendah dalam satu bulan setelah data PDB yang lemah, jatuh ke 1,3622 terhadap dolar AS pada satu titik, level terendah sejak 8 Juni.
Kejutan kontraksi ekonomi ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang prospek global, dengan krisi Yunani mengancam pemulihan yang rapuh di zona euro dan kekalahan terakhir di risiko berpose pasar saham China untuk sudah pendinginan pertumbuhan raksasa ekonomi Asia.
Sektor manufaktur Singapura mengambil beban penurunan pada kuartal kedua. MTI mengatakan, kontraksi di sektor ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan output dalam kelompok teknik biomedis dan transportasi.
Sektor manufaktur berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir, dengan produksi industri pada April dan Mei jatuh lebih dari yang diharapkan dari tahun sebelumnya.
Sepeti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2015), produk domestik bruto (PDB) menyusut 4,6% pada kuartal kedua dari kuartal sebelumnya, tertekan sektor manufaktur, memajukan perkiraan dari Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) setempat.
Hal itu kontras dengan ekspansi 4,2% direvisi clock pada kuartal pertama dan jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan 0,8% dalam jajak pendapat Reuters.
Jonathan Cavenagh, ahli strategi FX senior Westpac mengatakan, pembacaan PDB miskin bisa mencadangkan harapan untuk Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk memudahkan kebijakan moneter nilai tukar akhir tahun ini.
Manufaktur cenderung cukup stabil, PDB lemah belum tentu awal dari downtrend tajam dalam kegiatan. "Namun, dengan latar belakang inflasi sudah lemah, sedikit MAS mengurangi harapan dapat merayap kembali ke pasar. Sehingga sulit untuk tidak melihat USD/SGD lebih tinggi di bagian belakang ini," kata Cavenagh.
Dolar Singapura merosot ke tingkat terendah dalam satu bulan setelah data PDB yang lemah, jatuh ke 1,3622 terhadap dolar AS pada satu titik, level terendah sejak 8 Juni.
Kejutan kontraksi ekonomi ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang prospek global, dengan krisi Yunani mengancam pemulihan yang rapuh di zona euro dan kekalahan terakhir di risiko berpose pasar saham China untuk sudah pendinginan pertumbuhan raksasa ekonomi Asia.
Sektor manufaktur Singapura mengambil beban penurunan pada kuartal kedua. MTI mengatakan, kontraksi di sektor ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan output dalam kelompok teknik biomedis dan transportasi.
Sektor manufaktur berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir, dengan produksi industri pada April dan Mei jatuh lebih dari yang diharapkan dari tahun sebelumnya.
(izz)