Aspidi: Impor Sapi Diserahkan Bulog untuk Menutupi Malu

Selasa, 11 Agustus 2015 - 17:30 WIB
Aspidi: Impor Sapi Diserahkan...
Aspidi: Impor Sapi Diserahkan Bulog untuk Menutupi Malu
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menilai, langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyerahkan izin impor sapi ke Perum Bulog hanya untuk menutupi malu, lantaran membatasi izin impor sapi sebelumnya. (Baca: Pemerintah Minta Bulog Tuntaskan Kekosongan Daging Sapi).

Ketua Aspidi Thomas Sembiring mengaku keberatan dengan keputusan Kemendag menyerahkan izin impor sapi ke Bulog. Meski pemerintah akhirnya membuka kembali keran impor sapi, namun para importir tidak mendapatkannya lantaran seluruhnya diserahkan ke Bulog. (Baca: Importir Tuding Pemerintah Penyebab Harga Daging Naik).

"‎Itu kan (impor sapi) yang dikasih ke Bulog. Bukan ke mereka. Artinya mereka enggak dapat. Yang impor kan Bulog. Sebenarnya itu kan juga alasan saja untuk menutupi malu. Makanya kenapa musti dibatasi (impor sapi) kemarin," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Thomas membantah dibatasinya impor sapi lantaran para peternak sapi lokal mengeluh rugi akibat sapi impor yang merajai pasar. Padahal menurutnya, sapi lokal memiliki pasar besar di daerah seperti Kalimantan dan Sumatera.

"Kenapa merugi? Apanya yang merugi? ‎Kemarin itu (sapi) yang masuk ke Jabodetabek, umumnya sapi impor. Kenapa? Karena dari Jateng, Jatim, larinya ke Kalimantan dan Sumatera. Bukan enggak ada pasarnya. Lebih mahal dia bisa jual ke kalimantan. Makanya jangan pakai duga-duga. Bicara faktalah," jelas dia.

Terlebih, sambung Thomas, stok sapi lokal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, angka Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, populasinya sejak 2011 hingga 2013 susut sekitar 2 juta ekor. (Baca: JK Minta Pemerintah Tak Langsung Impor Sapi).

"Sekarang faktanya berapa sapi kita. Masih ada 12 juta enggak? Itu bisa berdebat lagi. Angka BPS 2011-2013, populasinya turun dua juta. Sekarang sudah 2015. Berapa betina‎ produktif yang dipotong tiap hari. Pernah dicatat enggak? Dia juga enggak punya data. Jadi semua berasumsi susah-lah enggak ada penyelesaian," tandasnya.

Baca juga:

Mendag Adu Argumen dengan Pedagang Daging

Ibu-ibu Teriak Daging Sapi Hilang di Pasaran

Harga Mahal, Mendag Tuding Importir Tahan Stok Daging

Keran Impor Daging Sapi Akan Kembali Dibuka
(izz)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2111 seconds (0.1#10.24)