China Berusaha Tenangkan Ketakutan Perang Mata Uang

Rabu, 12 Agustus 2015 - 14:53 WIB
China Berusaha Tenangkan Ketakutan Perang Mata Uang
China Berusaha Tenangkan Ketakutan Perang Mata Uang
A A A
SHANGHAI - China berusaha menenangkan pasar dari ketakutan perang mata uang setelah melakukan devaluasi yuan hampir 2%.

Yuan China mencapai titik terendah empat tahun pada hari Rabu, setelah otoritas berwenang melakukan devaluasi yuan, yang memicu kekhawatiran perang mata uang global dan mengangkat merupakan cara Beijing untuk mendukung ekspor.

Yuan di pasar spot jatuh ke 6,43/dolar Amerika Serikat (USD), terlemah sejak Agustus 2011 setelah bank sentral China (PBoC) melemahkan kembali yuan, bahkan lebih lemah dari hari sebelumnya. Yuan dalam perdagangan luar negeri, menyentuh 6,57.

Bank sentral menyatakan bahwa langkah devaluasi ini untuk membuat yuan lebih responsif terhadap kekuatan pasar.

"Melihat situasi ekonomi internasional dan domestik, saat ini tidak ada yang mendasari tren depresiasi berlanjutan karena yuan," sebut PBoC dalam dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (12/8/2015).

Devaluasi yang dilakukan kemarin menyusul buruknya data ekonomi China, dan menimbulkan kecurigaan pasar bahwa China sengaja memulai tren penurunan nilai tukar dalam jangka panjang. Ini adalah penurunan yuan terbesar dalam satu hari sejak devaluasi besar pada 1994.

Lemahnya yuan akan mendorong ekspor China. Akhir pekan lalu, ekspor China pada Juli anjlok 8,3%. Sementara itu, produksi manufaktur, penjualan retail dan investasi aset tetap diperkirakan juga melambat.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan, langkah China tersebut untuk membuat yuan lebih responsif terhadap kekuatan pasar yang tampaknya menjadi langkah awal dan Beijing harus mencapai nilai tukar efektif dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan.

Beijing telah melobi IMF untuk menyertakan yuan dalam sejumlah mata uang cadangan, dikenal sebagai Special Drawing Rights, yang digunakan untuk memberikan pinjaman kepada kreditor berdaulat. Hal ini akan menandai langkah besar dalam penggunaan yuan di pasar internasional.

"Fleksibilitas nilai tukar yang lebih besar penting bagi China karena akan memberikan peran penting dalam perekonomian dan cepat terintegrasi ke pasar keuangan global," kata juru bicara IMF dalam sebuahnya.

(Baca: Donald Trump: Devaluasi Yuan Akan Hancurkan AS)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0119 seconds (0.1#10.140)