Tiga Prioritas Tugas Darmin dalam Jangka Pendek
Tiga Prioritas Tugas Darmin dalam Jangka Pendek
A
A
A
JAKARTA - Dalam jangka pendek, Menko Perekonomian Darmin Nasution akan melakukan tiga prioritas yang dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi. Utamanya mengenai masalah pangan.
"Pertama, persoalan mengenai pangan dan sangkutannya dengan inflasi. Tentu juga sangkutan dengan masalah kekeringan. Nanti bisa bicara harga daging dan macam-macam. Intinya salah satu tema adalah mengenai pangan dan inflasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/8/2015)
Kedua, lanjut dia, setelah persoalan pangan dan inflasi, barang kali yang mendesak soal fiskal APBN penerimaan pengeluaran.
"Kenapa penting? Karena dia nanti hubungannya termasuk ke pangan pun. Misalnya apa? Kalau dalam situasi seperti sekarang, sebenarnya dimana penerimaan masyarakat agak terganggu karena harga produk SDA perkebunan turun. Mulainya kan dari sana, ya harus kita cari upaya untuk dorong penerimaan. Dan itu bisa dikaitkan dengan persoalan pangan tadi," jelasnya.
Dia menyebutkan terkait pula persoalan irigasi tersier, seperti waduk. Tapi, akan memakan waktu jangka panjang karena 6 bulan saja tidak cukup. (Baca: Ini Pesan Jokowi untuk Darmin Nasution)
"Itu kan 6 bulan enggak mungkin, pasti bertahun-tahun. Tapi tergantung di APBN uangnya seperti apa. Enggak bisa dikarang-karang seperti saat ini. Ada yang baru tapi di APBN enggak ada. Kita lihat sekarang apa," katanya.
Ketiga, lanjut Darmin, masalah investasi yang menyangkut dengan capital inflow, karena menurutnya Indonesia sedang agak kekurangan capital inflow.
"Karena sekarang ini kita agak kekurangan capital inflow. Itu sebabnya kemudian kursnya agak fluktuatif. Dari mana datang capital inflow itu? Macam-macam, bisa investasi PMA/PMDN, bisa juga karena pemerintah diterbitkan bond di pasar internasional, bisa juga swasta yg terbitkan bisa juga investor. Jadi banyak dan itu area sendiri yang sangat krusial untuk dikerjakan sekarang. Karena kita sedang perlu-perlunya," pungkasnya.
Baca juga:
Ini Arahan Jokowi kepada Rizal Ramli
Sofyan Djalil Tetap Bersyukur Masih Dipercaya Jokowi
Jokowi Copot Tiga Menteri Ekonomi
"Pertama, persoalan mengenai pangan dan sangkutannya dengan inflasi. Tentu juga sangkutan dengan masalah kekeringan. Nanti bisa bicara harga daging dan macam-macam. Intinya salah satu tema adalah mengenai pangan dan inflasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/8/2015)
Kedua, lanjut dia, setelah persoalan pangan dan inflasi, barang kali yang mendesak soal fiskal APBN penerimaan pengeluaran.
"Kenapa penting? Karena dia nanti hubungannya termasuk ke pangan pun. Misalnya apa? Kalau dalam situasi seperti sekarang, sebenarnya dimana penerimaan masyarakat agak terganggu karena harga produk SDA perkebunan turun. Mulainya kan dari sana, ya harus kita cari upaya untuk dorong penerimaan. Dan itu bisa dikaitkan dengan persoalan pangan tadi," jelasnya.
Dia menyebutkan terkait pula persoalan irigasi tersier, seperti waduk. Tapi, akan memakan waktu jangka panjang karena 6 bulan saja tidak cukup. (Baca: Ini Pesan Jokowi untuk Darmin Nasution)
"Itu kan 6 bulan enggak mungkin, pasti bertahun-tahun. Tapi tergantung di APBN uangnya seperti apa. Enggak bisa dikarang-karang seperti saat ini. Ada yang baru tapi di APBN enggak ada. Kita lihat sekarang apa," katanya.
Ketiga, lanjut Darmin, masalah investasi yang menyangkut dengan capital inflow, karena menurutnya Indonesia sedang agak kekurangan capital inflow.
"Karena sekarang ini kita agak kekurangan capital inflow. Itu sebabnya kemudian kursnya agak fluktuatif. Dari mana datang capital inflow itu? Macam-macam, bisa investasi PMA/PMDN, bisa juga karena pemerintah diterbitkan bond di pasar internasional, bisa juga swasta yg terbitkan bisa juga investor. Jadi banyak dan itu area sendiri yang sangat krusial untuk dikerjakan sekarang. Karena kita sedang perlu-perlunya," pungkasnya.
Baca juga:
Ini Arahan Jokowi kepada Rizal Ramli
Sofyan Djalil Tetap Bersyukur Masih Dipercaya Jokowi
Jokowi Copot Tiga Menteri Ekonomi
(dmd)
Explore More