Rizal Kaget Pelabuhan Priok Tak Punya Buffer Zone

Selasa, 25 Agustus 2015 - 15:45 WIB
Rizal Kaget Pelabuhan Priok Tak Punya Buffer Zone
Rizal Kaget Pelabuhan Priok Tak Punya Buffer Zone
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku kaget melihat kondisi Pelabuhan Tanjung Priok yang tidak memiliki daerah penyangga (buffer zone) untuk proses bongkar muat barang berbahaya.

Pasalnya, barang-barang berbahaya seperti dinamit, atau impor ternak yang berpenyakit perlu dipindahkan ke lokasi terpisah dari tempat bongkar muat biasa.

"Yang saya kaget bahwa ternyata tidak ada buffer zone. Misalnya impor barang berbahaya, harusnya dipindahkan ke lokasi terpisah. Ikan yang ada racunnya, high risk, pindah ke buffer zone. Jangan numpuk di situ," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Menurutnya, jika perlu ada tempat karantina untuk impor ternak yang memiliki riwayat penyakit. "Kalau perlu ada karantina, impor ternak yang ada penyakitnya harusnya digeser ke buffer zone. Kami minta dibangun buffer zone di lokasi situ," imbuh dia.

Mantan Menko bidang Perekonomian ini menambahkan, untuk barang dengan skala sangat berbahaya seperti dinamit, perlu dipindahkan ke lokasi yang agak jauh. Atas saran dari Laksamana TNI Marsetio, pihaknya memilih Pulau Damar di Kepulauan Seribu sebagai tempat untuk melakukan bongkar muat barang berbahaya.

"‎Kalau ada barang yang high risk, apa karena racun, penyakit, peledak, kita drop di situ. Diperiksa di situ. Enggak usah masuk Tanjung Priok. Daripada diperiksa di Tanjung Priok dan menghambat proses di situ‎," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7154 seconds (0.1#10.140)