Bukopin Syariah Batasi Pembiayaan Konsumen
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Syariah Bukopin Riyanto mengatakan, perusahaan membatasi pembiayaan ke sektor kendaraan dan konsumen, dengan porsi kurang dari 20% tahun ini.
Dia menjelaskan, pembatasan tersebut dilakukan karena permintaan kedua sektor tersebut mengalami penurunan. Selain itu, juga berisiko meningkatkan kredit macet.
"Karena situasai sekarang permintaan turun, tingkat NPL (kredit macet) naik, rental mobil menurun, sehingga ada pemecatan karyawan," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Sementara fokus perusahaan saat ini masih pada sektor pendidikan dan kesehatan karena relatif memiliki dana saat situasi ekonomi melambat.
"Fokus sekarang ke segmentasi pendidikan dan kesehatan, dua ini karena relatif miliki dana saat situasi menurun. Porsi keduanya bisa sampai 40%," jelas Riyanto.
Sementara itu, dia menegaskan bahwa bank tidak melakukan efisiensi dengan cara pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengurangan gaji pegawai, meski ekonomi domestik saat ini melambat.
"Pengurangan gaji tidak ada, kalau bisa nambah. Pengurangan rekrutmen juga tidak, kita masih rekrut pegawai baru kemarin ada Management Development Program (MDP)," pungkasnya.
Dia menjelaskan, pembatasan tersebut dilakukan karena permintaan kedua sektor tersebut mengalami penurunan. Selain itu, juga berisiko meningkatkan kredit macet.
"Karena situasai sekarang permintaan turun, tingkat NPL (kredit macet) naik, rental mobil menurun, sehingga ada pemecatan karyawan," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Sementara fokus perusahaan saat ini masih pada sektor pendidikan dan kesehatan karena relatif memiliki dana saat situasi ekonomi melambat.
"Fokus sekarang ke segmentasi pendidikan dan kesehatan, dua ini karena relatif miliki dana saat situasi menurun. Porsi keduanya bisa sampai 40%," jelas Riyanto.
Sementara itu, dia menegaskan bahwa bank tidak melakukan efisiensi dengan cara pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengurangan gaji pegawai, meski ekonomi domestik saat ini melambat.
"Pengurangan gaji tidak ada, kalau bisa nambah. Pengurangan rekrutmen juga tidak, kita masih rekrut pegawai baru kemarin ada Management Development Program (MDP)," pungkasnya.
(rna)