IHSG Diperkirakan Akan Menguji Support 4.345
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan kembali melemah dan menguji support di level 4.345.
"IHSG akan berada pada kisaran 4.290-4.435," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Lanjar menyampaikan, investor akan menunggu kinerja manufaktur dan laporan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS).
"Dari dalam negeri akan ada tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia dengan perkiraan turun di level 108,7 dari 109,9," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin ditutup koreksi di awal bulan sebesar 97,15 poin atau 2,15% di level 4.412,46. Data tingkat inflasi bulanan keluar cukup positif, di mana dirilis turun menjadi 0,39% dari 0,93% dan tahunan sebesar 7,18% dari 7,26%.
Namun bila dilihat dari inflasi inti tahunan mengalami kenaikan menjadi 4,92% dari 4,86%. Investor mengambil langkah aman di awal bulan dengan melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Adapun sektor keuangan dan aneka industri yang ramai terhadap aksi profit taking. Rupiah juga kembali terdepresiasi 0,22% pada akhir perdagangan membuat investor asing cenderung kembali mencatatkan capital outflow sebesar Rp232,67 miliar.
"IHSG akan berada pada kisaran 4.290-4.435," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Lanjar menyampaikan, investor akan menunggu kinerja manufaktur dan laporan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS).
"Dari dalam negeri akan ada tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia dengan perkiraan turun di level 108,7 dari 109,9," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin ditutup koreksi di awal bulan sebesar 97,15 poin atau 2,15% di level 4.412,46. Data tingkat inflasi bulanan keluar cukup positif, di mana dirilis turun menjadi 0,39% dari 0,93% dan tahunan sebesar 7,18% dari 7,26%.
Namun bila dilihat dari inflasi inti tahunan mengalami kenaikan menjadi 4,92% dari 4,86%. Investor mengambil langkah aman di awal bulan dengan melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Adapun sektor keuangan dan aneka industri yang ramai terhadap aksi profit taking. Rupiah juga kembali terdepresiasi 0,22% pada akhir perdagangan membuat investor asing cenderung kembali mencatatkan capital outflow sebesar Rp232,67 miliar.
(rna)