LIPPO Group Bangun Ruang Workshop Sekolah
A
A
A
Sebagai salah satu bentuk corporate social responsibility (CSR) dan kepedulian terhadap permasalahan sosial, pendidikan, dan kesehatan di Indonesia, Lippo Group melalui program Lippo Peduli bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan untuk pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan baik dari segi finansial, infrastruktur, sarana penunjang, atau dukungan lainnya.
Sebagai kepedulian terhadap para penyandang disabilitas intelektual / tunagrahita agar mereka mampu menjadi insan mandiri dan dapat berkontribusi dalam masyarakat, Lippo Group melalui program Lippo Peduli memberikan bantuan pembangunan ruang workshop dan empat ruang kelas di Sekolah Luar Biasa Asih Budi, Jalan Pendidikan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Asih Budi Retno Astoeti Aryanto S menyampaikan, perluasan gedung ini diharapkan dapat meningkatkan program pemberdayaan pemberian pendidikan dan latihan untuk membekali para tunagrahita, komunitas yang termarginalkan. Tujuan pendidikan dilakukan secara berkelompok untuk kehidupan di masyarakat, tidak hanya dari jenjang TK – SMK, tapi pembekalan agar siap pakai di masyarakat.
Beliau menjelaskan bahwa saat ini jumlah penyandang disabilitas intelektual versi Stanford Binne 2% ringan (mild), 0,5% sedang (moderate), dan 0,25% berat (profound) dari penduduk dunia. Perkiraan jumlah tersebut di Indonesia adalah 2,75% dari 280 juta sekitar 7,7 juta. Sentra pemberdayaan sosial ini adalah kerja sama antara pemerintah (Kementrian Sosial), pengusaha (Lippo Group), dan masyarakat (Yayasan Asih Budi).
Program sentra tersebut diadopsi oleh Kementrian Sosial dan menjadi proyek yang diujicobakan di Jakarta untuk kemudian disebarluaskan secara nasional. Workshop dan ruang kelas baru digunakan untuk unit latihan kerja (Ulaka) lanjutan dari SMK yang saat ini berjumlah 44 orang.
Program Ulaka dan workshop mempersiapkan para siswa untuk bekerja secara kelompok agar dapat memproduksi sesuatu untuk menghidupi kebutuhan mereka melalui usaha penjilidan buku, usaha menjahit, usaha tata boga, usaha cetak sablon.
Muhammad Marwan
Sebagai kepedulian terhadap para penyandang disabilitas intelektual / tunagrahita agar mereka mampu menjadi insan mandiri dan dapat berkontribusi dalam masyarakat, Lippo Group melalui program Lippo Peduli memberikan bantuan pembangunan ruang workshop dan empat ruang kelas di Sekolah Luar Biasa Asih Budi, Jalan Pendidikan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Asih Budi Retno Astoeti Aryanto S menyampaikan, perluasan gedung ini diharapkan dapat meningkatkan program pemberdayaan pemberian pendidikan dan latihan untuk membekali para tunagrahita, komunitas yang termarginalkan. Tujuan pendidikan dilakukan secara berkelompok untuk kehidupan di masyarakat, tidak hanya dari jenjang TK – SMK, tapi pembekalan agar siap pakai di masyarakat.
Beliau menjelaskan bahwa saat ini jumlah penyandang disabilitas intelektual versi Stanford Binne 2% ringan (mild), 0,5% sedang (moderate), dan 0,25% berat (profound) dari penduduk dunia. Perkiraan jumlah tersebut di Indonesia adalah 2,75% dari 280 juta sekitar 7,7 juta. Sentra pemberdayaan sosial ini adalah kerja sama antara pemerintah (Kementrian Sosial), pengusaha (Lippo Group), dan masyarakat (Yayasan Asih Budi).
Program sentra tersebut diadopsi oleh Kementrian Sosial dan menjadi proyek yang diujicobakan di Jakarta untuk kemudian disebarluaskan secara nasional. Workshop dan ruang kelas baru digunakan untuk unit latihan kerja (Ulaka) lanjutan dari SMK yang saat ini berjumlah 44 orang.
Program Ulaka dan workshop mempersiapkan para siswa untuk bekerja secara kelompok agar dapat memproduksi sesuatu untuk menghidupi kebutuhan mereka melalui usaha penjilidan buku, usaha menjahit, usaha tata boga, usaha cetak sablon.
Muhammad Marwan
(ars)