Bursa Asia Memerah, IHSG Berakhir Turun Tipis
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini berakhir di teritori merah seiring melemahnya bursa Asia. IHSG turun tipis 4,02 poin atau 0,09% ke level 4.343,26.
IHSG dibuka balik arah terkoreksi terimbas bergugurannya bursa global. IHSG rontok 34,62 poin atau 0,8 persen di 4.312,66 dan pada akhir sesi I parkir di level 4.328,14.
IHSG kemarin ditutup menguat seiring naiknya bursa Asia, terutama Jepang. IHSG terkerek 28,69 poin atau 0,66% ke level 4.347,28. Sementara bursa saham Asia sore ini berakhir di zona merah setelah rilis data di Jepang dan China yang mengcewakan.
Dikutip dari Reuters, pesanan mesin inti Jepang turun 3,6% pada Juli dari bulan sebelumnya, ekspektasi kenaikan 3,7%.
Di China, indeks harga konsumen (CPI) naik 2% pada Agustus dari tahun sebelumnya, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 1,8% dan naik dari bulan sebelumnya 1,6%. Namun, indeks harga produsen (PPI) turun 5,9%, penurunan 42 bulan berturut-turut menjadi sinyal deflasi bagi perekonomian terbesar kedua di dunia.
Pelemahan ini menekan pasar saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada Kamis. Indek Eropa STOXX 600 berakhir terkoreksi 0,8%; indeks FTSE 100 di London melemah 0,8%, sementara indeks CAC Perancis turun sekitar 0,7% dan Jerman DAX minus 0,5% setelah melemah tajam pada awal perdagangan.
Investor di Eropa berhati-hati karena data ekonomi dari dua ekonomi Asia meningkatkan kekhawatiran atas pertumbuhan.
Adapun, Indeks Shanghai turun 45,20 poin atau 1,39% ke 3.197,89; indeks Hang Seng anjlok 568,81 poin atau 2,57% ke 21.562,50; indeks Straits Times minus 33,81 poin atau 1,15% menjadi 2.894,12 dan indeks Nikkei anjlok 470,89 poin atau 2,51% ke 18.299,62.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,11 triliun dengan 4,81 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp131,19 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,56 triliun dan aksi beli Rp1,43 miliar. Tercatat 122 saham menguat, 166 saham melemah dan 82 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas melemah. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah industri dasar yang tergerus 3,64%, diikuti perkebunan merosot 3,13%. Sementara sektor yang menguat tertinggi adalah industri dasar naik 3,64%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp675 menjadi Rp15.950, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp265 menjadi Rp3.800 dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp35 menjadi Rp2.540.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp185 menjadi Rp4.480, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp41.375 dan PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp50 menjadi Rp6.050.
Baca:
Saham Emiten BUMN Rontok, IPO Dikhawatirkan Tak Laku
IHSG dan Bursa Asia Sesi I Kompak Memerah
Bursa Global Berguguran, IHSG Dibuka Rontok Hampir 1%
IHSG dibuka balik arah terkoreksi terimbas bergugurannya bursa global. IHSG rontok 34,62 poin atau 0,8 persen di 4.312,66 dan pada akhir sesi I parkir di level 4.328,14.
IHSG kemarin ditutup menguat seiring naiknya bursa Asia, terutama Jepang. IHSG terkerek 28,69 poin atau 0,66% ke level 4.347,28. Sementara bursa saham Asia sore ini berakhir di zona merah setelah rilis data di Jepang dan China yang mengcewakan.
Dikutip dari Reuters, pesanan mesin inti Jepang turun 3,6% pada Juli dari bulan sebelumnya, ekspektasi kenaikan 3,7%.
Di China, indeks harga konsumen (CPI) naik 2% pada Agustus dari tahun sebelumnya, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 1,8% dan naik dari bulan sebelumnya 1,6%. Namun, indeks harga produsen (PPI) turun 5,9%, penurunan 42 bulan berturut-turut menjadi sinyal deflasi bagi perekonomian terbesar kedua di dunia.
Pelemahan ini menekan pasar saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada Kamis. Indek Eropa STOXX 600 berakhir terkoreksi 0,8%; indeks FTSE 100 di London melemah 0,8%, sementara indeks CAC Perancis turun sekitar 0,7% dan Jerman DAX minus 0,5% setelah melemah tajam pada awal perdagangan.
Investor di Eropa berhati-hati karena data ekonomi dari dua ekonomi Asia meningkatkan kekhawatiran atas pertumbuhan.
Adapun, Indeks Shanghai turun 45,20 poin atau 1,39% ke 3.197,89; indeks Hang Seng anjlok 568,81 poin atau 2,57% ke 21.562,50; indeks Straits Times minus 33,81 poin atau 1,15% menjadi 2.894,12 dan indeks Nikkei anjlok 470,89 poin atau 2,51% ke 18.299,62.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,11 triliun dengan 4,81 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp131,19 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,56 triliun dan aksi beli Rp1,43 miliar. Tercatat 122 saham menguat, 166 saham melemah dan 82 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas melemah. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah industri dasar yang tergerus 3,64%, diikuti perkebunan merosot 3,13%. Sementara sektor yang menguat tertinggi adalah industri dasar naik 3,64%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp675 menjadi Rp15.950, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp265 menjadi Rp3.800 dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp35 menjadi Rp2.540.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp185 menjadi Rp4.480, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp41.375 dan PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp50 menjadi Rp6.050.
Baca:
Saham Emiten BUMN Rontok, IPO Dikhawatirkan Tak Laku
IHSG dan Bursa Asia Sesi I Kompak Memerah
Bursa Global Berguguran, IHSG Dibuka Rontok Hampir 1%
(rna)