Ini Kata BPH Migas soal Kisruh Harga Avtur

Selasa, 15 September 2015 - 20:24 WIB
Ini Kata BPH Migas soal...
Ini Kata BPH Migas soal Kisruh Harga Avtur
A A A
JAKARTA - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Ibrahim Hasyim menilai harga avtur di satu bandara bisa berbeda-beda dan mungkin di atas harga internasional.

Hal tersebut disebabkan ada beberapa komponen yang menyebabkan terjadinya perbedaan harga di bandara internasional, bahkan di luar negeri sekalipun.

"Mengenai harga avtur, tentu tidak bisa dibandingkan appel to appel," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Dia juga menanggapi pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang mempermasalahkan harga avtur Pertamina yang dinilainya di atas harga internasional.

Menurutnya, harga avtur di bandara Singapura relatif bisa sesuai harga internasional, karena letak kilangnya sangat dekat dengan bandara, sehingga avtur bisa dialirkan melalui pipa dan menekan biaya.

"Di Singapura itu kilangnya dekat, terus langsung pakai pipa dialirkan ke air port. Tetapi untuk bandara di tengah pedalaman, tentu lain harganya. Yang penting jelas elemen cost-nya," jelasnya.

Ibrahim mengatakan, kondisi di Singapura berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia, di mana Pertamina harus mengeluarkan biaya ekstra untuk ongkos angkut dan adanya sejumlah pengeluaran tambahan akibat ketentuan pemerintah.

"Di Indonesia, kalau pemerintah bisa menghilangkan beban seperti pungutan-pungutan, ya silakan. Pungutuan itu untuk pemerintah, bukan perorangan. Kalau pemerintah mau kurangi hal itu, maka harga avtur bisa lebih murah," ujar dia.

Terlebih, banyak bandara di luar Pulau Jawa yang letaknya sangat jauh, sehingga memerlukan biaya transportasi lebih mahal. Jadi, tidak bisa membandingkan harga avtur di satu bandara dengan bandara lainnya.

"Kalau di Indonesia, minyaknya diangkut dengan tanker, itu saja sudah membuat perbedaan harga. Belum lagi banyaknya airport yang harus dilayani di luar Jawa, yang tentu memerlukan cost tersendiri," katanya.

Ibrahim berkesimpulan, jika ada pihak yang siap melayani dengan harga lebih murah untuk bandara di luar Jawa atau pelosok, hal itu tidak masalah ada perusahaan lain yang mau jualan avtur, selain Pertamina.

Terlebih, lanjut dia, Pertamina sebenarnya masih memberikan diskon, sehingga harga tidak jauh berbeda. "Yang dipublish itu harga non diskon, sehingga kelihatan bedanya bisa sampai 20%. Padahal setelah diskon, bedanya paling 5%. Hal itu sering tidak dipahami," pungkasnya.

Baca Juga:

Ini Penyebab Harga Avtur Mahal

Jual Avtur, Jonan Minta Pertamina Tak Hanya Cari Untung

Harga Avtur Kemahalan, Jonan Usulkan Ada Pemasok Swasta
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)