USD Berjaya, Rupiah Ditutup Makin Nelangsa
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup makin nelangsa karena berjayanya dolar Amerika Serikat (USD) menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed) mengenai suku bunga acuan.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.459/USD. Posisi tersebut terdepresiasi 51 poin dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.408/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.442/USD, melemah 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.371/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.446/USD, dengan kisaran harian Rp14.375-Rp14.542/USD. Posisi ini melemah 31 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.415/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.591/USD. Posisi itu melemah 124 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.475/USD.
Sementara USD menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia pada Rabu, didukung oleh imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi setelah data belanja konsumen positif, sehingga mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, obligasi AS bertenor dua tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari empat tahun dan obligasi bertenor panjang memberi imbal hasil tertinggi dalam hampir dua bulan menjelang pertemuan Fed yang dimulai pada hari Rabu waktu setempat.
Kenaikan imbal hasil obligasi dua tahun melebar antara obligasi AS dan obligasi pemerintah Jerman ke level tertinggi dalam delapan tahun terakhir dan membantu USD pulih.
Indeks USD naik di 95,659 dari level terendah dalam dua pekan pada hari Senin. Euro turun 0,15% menjadi 1,1252/USD. Sementara USD terhadap yen mendatar di 120,39.
Baca:
Ekonom BCA: Posisi Rupiah Menyedihkan Sekali
Rupiah Kian Jeblok, UU JPSK Minta Segera Diselesaikan
Rupiah Makin Terseok-seok Siang Ini
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.459/USD. Posisi tersebut terdepresiasi 51 poin dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.408/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.442/USD, melemah 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.371/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.446/USD, dengan kisaran harian Rp14.375-Rp14.542/USD. Posisi ini melemah 31 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.415/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.591/USD. Posisi itu melemah 124 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.475/USD.
Sementara USD menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia pada Rabu, didukung oleh imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi setelah data belanja konsumen positif, sehingga mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, obligasi AS bertenor dua tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari empat tahun dan obligasi bertenor panjang memberi imbal hasil tertinggi dalam hampir dua bulan menjelang pertemuan Fed yang dimulai pada hari Rabu waktu setempat.
Kenaikan imbal hasil obligasi dua tahun melebar antara obligasi AS dan obligasi pemerintah Jerman ke level tertinggi dalam delapan tahun terakhir dan membantu USD pulih.
Indeks USD naik di 95,659 dari level terendah dalam dua pekan pada hari Senin. Euro turun 0,15% menjadi 1,1252/USD. Sementara USD terhadap yen mendatar di 120,39.
Baca:
Ekonom BCA: Posisi Rupiah Menyedihkan Sekali
Rupiah Kian Jeblok, UU JPSK Minta Segera Diselesaikan
Rupiah Makin Terseok-seok Siang Ini
(rna)