Mencetak Wirausaha Andal
A
A
A
PROGRAM Wirausaha Muda Mandiri sangat berbekas pada diri Hendy Setiono. Berkat menjadi juara pertama program yang digelar Bank Mandiri itulah brand usahanya, Kebab Turki Baba Rafi, sudah masuk dalam jajaran usaha kecil miliaran.
Berawal dengan modal Rp4 juta, menggunakan gerobak bekas yang direnovasi ulang, Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki 1.200 outlet dan telah hadir di delapan negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, China, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Singapura, dan Belanda.
”Awal saya memulai UKM waktu masih kuliah di ITS Surabaya, hingga kini masih tetap UKM, dari yang awalnya usaha kecil melarat, sampai saat ini usaha kecil miliaran, dan itu kita bangun selama 12 tahun hingga saat ini,” ungkapnya sambil tertawa.
Hendy bercerita, saat pergi ke Qatar mengunjungi orang tuanya, dia menemukan ide membuat usaha membuka kedai kebab. Kemudian usaha ini semakin terus berkembang, hingga pada 2007 Hendy mulai mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri.
”Waktu itu saya angkatan pertama yang mengikuti program WMM dari Bank Mandiri ini. Alhamdulillah saya mendapatkan juara pertama pada saat itu,” tutur pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini.
Selain mendapatkan uang tunai, yang terpenting dan hal yang paling berharga yang diberikan oleh Bank Mandiri bagi seorang entrepreneur adalah berupa pelatihan. Ada soft skill mengenai dunia usaha juga pelatihan untuk membuka wawasan.
”Itu merupakan modal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur, terbukanya wawasan dan mindset seorang pengusaha. Apalagi saya ini bukan berawal dari cara yang tradisional, dengan adanya pelatihan dan mentoring yang diberikan. Alhamdulillah bisa menjadikan usaha saya berkembang,” tambahnya.
Selain itu, Bank Mandiri memberikan kesempatan kepada WMM dengan mengikuti pameran-pameran secara gratis yang dibiayai oleh Bank Mandiri, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga produk yang dimilikinya semakin dikenal, serta mendapatkan pendampingan dalam berwirausaha. Sebagai salah satu pemenang Wirausaha Muda Mandiri, Hendy mengaku mendapatkan kemudahan akses yang diberikan Bank Mandiri.
Proses pendanaan yang lebih mudah dari bank sangat membantunya dalam berbisnis. Untuk mengembangkan bisnis Kebab Baba Rafi, Hendy melakukan dua cara, yaitu membuka gerai sendiri dan membuat franchiseagar bisnisnya semakin berkembang.
Hendy yakin bisnis yang digelutinya saat ini merupakan bisnis yang antikrisis, meskipun keadaan ekonomi dalam negeri sedang krisis. Nyatanya, omzet bisnis yang dimilikinya semakin meningkat.
”Selain kesehatan, bisnis kuliner ini adalah bisnis yang antikrisis. Asal kita mau inovatif dalam mengembangkan produk maupun kemasan, bisnis ini akan terus berkembang. Saat ini daya beli orang Indonesia sedang lemah, mereka mau menahan untuk tidak membeli kendaraan pribadi, ataupun yang lainnya, tetapi tidak untuk makanan,” katanya.
Selain Hendy, alumnus program Wirausaha Muda Mandiri yang saat ini telah memiliki omzet miliaran rupiah adalah Agung Nugroho Susanto, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Agung menemukan ide bisnis laundry yang dimilikinya pada saat itu dia sering mencuci pakaian di binatu, kemudian melihat hal tersebut menjadi peluang. ”Saya melihat ini sebuah bisnis yang prospektif apabila dikemas dengan lebih baik, berinovasi ditambah tampilan profesional tentu akan memiliki nilai yang lebih. Ketika itu masih banyak laundrydengan konsep rumahan yang kurang maksimal, kemudian saya mendirikan Simply Fresh Laundry,” ungkapnya.
Pada 2009, untuk kategori industri dan jasa, Agung mendaftar dan mengikuti seleksi yang diselenggarakan program WMM oleh Bank Mandiri. ”Saat itu saya dapat informasi dari teman. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi juara pertama setelah mengikuti berbagai seleksi,” ungkapnya.
Dia banyak mendapatkan hal yang berharga saat mengikuti WMM. Selain hadiah yang diberikan, ada pula pelatihan, mengikuti pameran, pendampingan usaha, dan lainnya.
Agung berharap program yang dilakukan seperti bank Mandiri juga banyak dilakukan oleh bank lain, karena program seperti itu sangat baik dalam membantu UKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Selain itu, bantuan pendanaan kepada para pelaku usaha kecil juga perlu ditingkatkan. ”Demi menaikkan level para pelaku UKM, karena masalah klasik terkadang masalah pendanaan,” ungkapnya.
Simply Fresh Laundry saat ini telah memiliki kemitraan 285 gerai di 100 kota di Indonesia dan akan terus berkembang hingga mancanegara. Agung menambahkan, dia telah mendirikan bisnis lain yang tergabung dalam Simply Group, seperti Simply Homy Guest House, yang saat ini telah memiliki 23 unit penginapan.
Berawal dengan modal Rp4 juta, menggunakan gerobak bekas yang direnovasi ulang, Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki 1.200 outlet dan telah hadir di delapan negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, China, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Singapura, dan Belanda.
”Awal saya memulai UKM waktu masih kuliah di ITS Surabaya, hingga kini masih tetap UKM, dari yang awalnya usaha kecil melarat, sampai saat ini usaha kecil miliaran, dan itu kita bangun selama 12 tahun hingga saat ini,” ungkapnya sambil tertawa.
Hendy bercerita, saat pergi ke Qatar mengunjungi orang tuanya, dia menemukan ide membuat usaha membuka kedai kebab. Kemudian usaha ini semakin terus berkembang, hingga pada 2007 Hendy mulai mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri.
”Waktu itu saya angkatan pertama yang mengikuti program WMM dari Bank Mandiri ini. Alhamdulillah saya mendapatkan juara pertama pada saat itu,” tutur pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini.
Selain mendapatkan uang tunai, yang terpenting dan hal yang paling berharga yang diberikan oleh Bank Mandiri bagi seorang entrepreneur adalah berupa pelatihan. Ada soft skill mengenai dunia usaha juga pelatihan untuk membuka wawasan.
”Itu merupakan modal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur, terbukanya wawasan dan mindset seorang pengusaha. Apalagi saya ini bukan berawal dari cara yang tradisional, dengan adanya pelatihan dan mentoring yang diberikan. Alhamdulillah bisa menjadikan usaha saya berkembang,” tambahnya.
Selain itu, Bank Mandiri memberikan kesempatan kepada WMM dengan mengikuti pameran-pameran secara gratis yang dibiayai oleh Bank Mandiri, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga produk yang dimilikinya semakin dikenal, serta mendapatkan pendampingan dalam berwirausaha. Sebagai salah satu pemenang Wirausaha Muda Mandiri, Hendy mengaku mendapatkan kemudahan akses yang diberikan Bank Mandiri.
Proses pendanaan yang lebih mudah dari bank sangat membantunya dalam berbisnis. Untuk mengembangkan bisnis Kebab Baba Rafi, Hendy melakukan dua cara, yaitu membuka gerai sendiri dan membuat franchiseagar bisnisnya semakin berkembang.
Hendy yakin bisnis yang digelutinya saat ini merupakan bisnis yang antikrisis, meskipun keadaan ekonomi dalam negeri sedang krisis. Nyatanya, omzet bisnis yang dimilikinya semakin meningkat.
”Selain kesehatan, bisnis kuliner ini adalah bisnis yang antikrisis. Asal kita mau inovatif dalam mengembangkan produk maupun kemasan, bisnis ini akan terus berkembang. Saat ini daya beli orang Indonesia sedang lemah, mereka mau menahan untuk tidak membeli kendaraan pribadi, ataupun yang lainnya, tetapi tidak untuk makanan,” katanya.
Selain Hendy, alumnus program Wirausaha Muda Mandiri yang saat ini telah memiliki omzet miliaran rupiah adalah Agung Nugroho Susanto, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Agung menemukan ide bisnis laundry yang dimilikinya pada saat itu dia sering mencuci pakaian di binatu, kemudian melihat hal tersebut menjadi peluang. ”Saya melihat ini sebuah bisnis yang prospektif apabila dikemas dengan lebih baik, berinovasi ditambah tampilan profesional tentu akan memiliki nilai yang lebih. Ketika itu masih banyak laundrydengan konsep rumahan yang kurang maksimal, kemudian saya mendirikan Simply Fresh Laundry,” ungkapnya.
Pada 2009, untuk kategori industri dan jasa, Agung mendaftar dan mengikuti seleksi yang diselenggarakan program WMM oleh Bank Mandiri. ”Saat itu saya dapat informasi dari teman. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi juara pertama setelah mengikuti berbagai seleksi,” ungkapnya.
Dia banyak mendapatkan hal yang berharga saat mengikuti WMM. Selain hadiah yang diberikan, ada pula pelatihan, mengikuti pameran, pendampingan usaha, dan lainnya.
Agung berharap program yang dilakukan seperti bank Mandiri juga banyak dilakukan oleh bank lain, karena program seperti itu sangat baik dalam membantu UKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Selain itu, bantuan pendanaan kepada para pelaku usaha kecil juga perlu ditingkatkan. ”Demi menaikkan level para pelaku UKM, karena masalah klasik terkadang masalah pendanaan,” ungkapnya.
Simply Fresh Laundry saat ini telah memiliki kemitraan 285 gerai di 100 kota di Indonesia dan akan terus berkembang hingga mancanegara. Agung menambahkan, dia telah mendirikan bisnis lain yang tergabung dalam Simply Group, seperti Simply Homy Guest House, yang saat ini telah memiliki 23 unit penginapan.
(hyk)