BRI Salurkan Rp13,4 Triliun untuk Industri Pupuk
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendukung industri pupuk melalui fasilitas pendanaan kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company sebesar Rp13,4 triliun per September 2015.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, sekitar Rp4,3 triliun, di antaranya merupakan portofolio kredit yang diberikan ke PT Petrokimia Gresik dan anak usaha.
Dia menjelaskan, pemberian fasilitas pinjaman BRI kepada Petrokimia Gresik merupakan wujud kerja sama sinergi BUMN untuk membangun ketahanan pangan secara nasional. Pinjaman berupa kredit investasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk Petrokimia Gresik dengan membangun pabrik baru.
"Kita tahu bahwa salah satu kebutuhan utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan adalah ketersediaan pupuk untuk mencukupi kebutuhan petani,” ungkap dia dalam rilis di Jakarta, Sabtu (19/9/2015).
Sementara fasilitas sebesar Rp1,3 triliun, terdiri dari kredit investasi Rp1 triliun untuk membangun pabrik pabrik Amoniak dan Urea (Amurea) II dengan jangka waktu 10 tahun. Sisanya sebesar Rp300 miliar untuk kredit investasi membangun kembali (revitalisasi) Instalasi Penjernihan Air (IPA) Gunungsari dengan jangka waktu 4,5 tahun.
Kedua kredit investasi tersebut disertai dengan fasilitas lindung nilai (hedging), berupa foreign exchange (forex) line atau fasilitas yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valas sebesar USD135 juta, dengan jangka waktu dua tahun.
Dia menuturkan, dukungan BRI terhadap industri pupuk nasional dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan akan berdampak besar bagi masyarakat. Apalagi saat ini, pemerintah telah menargetkan ketahanan pangan untuk komoditas beras, jagung dan kedelai dalam jangka waktu tiga tahun.
"Dukungan terhadap industri pupuk untuk meningkatkan skala usahanya mutlak diperlukan," tukasnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, sekitar Rp4,3 triliun, di antaranya merupakan portofolio kredit yang diberikan ke PT Petrokimia Gresik dan anak usaha.
Dia menjelaskan, pemberian fasilitas pinjaman BRI kepada Petrokimia Gresik merupakan wujud kerja sama sinergi BUMN untuk membangun ketahanan pangan secara nasional. Pinjaman berupa kredit investasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk Petrokimia Gresik dengan membangun pabrik baru.
"Kita tahu bahwa salah satu kebutuhan utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan adalah ketersediaan pupuk untuk mencukupi kebutuhan petani,” ungkap dia dalam rilis di Jakarta, Sabtu (19/9/2015).
Sementara fasilitas sebesar Rp1,3 triliun, terdiri dari kredit investasi Rp1 triliun untuk membangun pabrik pabrik Amoniak dan Urea (Amurea) II dengan jangka waktu 10 tahun. Sisanya sebesar Rp300 miliar untuk kredit investasi membangun kembali (revitalisasi) Instalasi Penjernihan Air (IPA) Gunungsari dengan jangka waktu 4,5 tahun.
Kedua kredit investasi tersebut disertai dengan fasilitas lindung nilai (hedging), berupa foreign exchange (forex) line atau fasilitas yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valas sebesar USD135 juta, dengan jangka waktu dua tahun.
Dia menuturkan, dukungan BRI terhadap industri pupuk nasional dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan akan berdampak besar bagi masyarakat. Apalagi saat ini, pemerintah telah menargetkan ketahanan pangan untuk komoditas beras, jagung dan kedelai dalam jangka waktu tiga tahun.
"Dukungan terhadap industri pupuk untuk meningkatkan skala usahanya mutlak diperlukan," tukasnya.
(rna)