Wall Street Turun Tajam karena Kekhawatiran Atas China
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Senin waktu setempat dan berada di jalur kuartalan terburuk dalam empat tahun terakhir karena investor khawatir tentang kesehatan ekonomi China dan dampak dari kenaikan suku bunga Amerika Serikat.
Banyak koreksi datang di saham sektor farmasi dan bioteknologi setelah anggota parlemen Demokrat menolak besar-besaran kenaikan harga dua obat jantung dari Kanada Valeant Pharmaceuticals International Inc.
Sektor biotek di indeks Nasdaq turun 6%, penurunan satu hari terburuk sejak 2011, menambah kerugian pekan lalu ketika calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengkritik harga obat. Di indeks S & P, sektor kesehatan mengalami penurunan terdalam, dengan koreksi sebesar 3,84%.
"(Sentimen) Sektor kesehatan meluas dan China menyakiti pasar. Sudah waktunya untuk risk off dan tidak ada tempat untuk bersembunyi," kata Managing Director Hightower Advisors Richard Weeks, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/9/2015).
Sementara keuntungan perusahaan industri di China jatuh 8,8%, menekan saham produsen komoditas dan perusahaan energi. Harga minyak turun lebih dari 2%.
Adapun belanja konsumen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada Agustus, mendorong kenaikan suku bunga tahun ini. Tapi kontrak pembelian rumah sebelumnya di AS menurun.
Federal Reserve menahan menaikkan suku pada pertemuan September karena kekhawatiran tentang ekonomi global, terutama China, selain ada faktor lainnya yang menjadi pertimbangan.
Dow Jones Industrial Average turun 1,92% menjadi berakhir pada 16.001,89 poin; indeks S&P 500 kehilangan 2,57% menjadi 1.881,77 dan Nasdaq Composite turun 3,04% menjadi berakhir pada 4.543,97.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 8,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,2 miliar saham.
Baca:
Ini Kekhawatiran Baru dari China bagi Wall Street
Data Ekonomi Empat Negara Asia Ini Diwaspadai Pasar
Banyak koreksi datang di saham sektor farmasi dan bioteknologi setelah anggota parlemen Demokrat menolak besar-besaran kenaikan harga dua obat jantung dari Kanada Valeant Pharmaceuticals International Inc.
Sektor biotek di indeks Nasdaq turun 6%, penurunan satu hari terburuk sejak 2011, menambah kerugian pekan lalu ketika calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengkritik harga obat. Di indeks S & P, sektor kesehatan mengalami penurunan terdalam, dengan koreksi sebesar 3,84%.
"(Sentimen) Sektor kesehatan meluas dan China menyakiti pasar. Sudah waktunya untuk risk off dan tidak ada tempat untuk bersembunyi," kata Managing Director Hightower Advisors Richard Weeks, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/9/2015).
Sementara keuntungan perusahaan industri di China jatuh 8,8%, menekan saham produsen komoditas dan perusahaan energi. Harga minyak turun lebih dari 2%.
Adapun belanja konsumen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada Agustus, mendorong kenaikan suku bunga tahun ini. Tapi kontrak pembelian rumah sebelumnya di AS menurun.
Federal Reserve menahan menaikkan suku pada pertemuan September karena kekhawatiran tentang ekonomi global, terutama China, selain ada faktor lainnya yang menjadi pertimbangan.
Dow Jones Industrial Average turun 1,92% menjadi berakhir pada 16.001,89 poin; indeks S&P 500 kehilangan 2,57% menjadi 1.881,77 dan Nasdaq Composite turun 3,04% menjadi berakhir pada 4.543,97.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 8,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,2 miliar saham.
Baca:
Ini Kekhawatiran Baru dari China bagi Wall Street
Data Ekonomi Empat Negara Asia Ini Diwaspadai Pasar
(rna)