BKPM Bikin Desk Khusus Cegah PHK

Jum'at, 02 Oktober 2015 - 22:35 WIB
BKPM Bikin Desk Khusus...
BKPM Bikin Desk Khusus Cegah PHK
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal‎ (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, pihaknya memberikan usulan kepada pemerintah untuk membentuk satu desk khusus untuk investasi tekstil dan sepatu, karena ada anomali investasi.

Anomali yang disebut Franky adalah banyaknya industri tekstil dan sepatu yang tumbuh saat ini mendadak meredup karena pelemahan ekonomi dan membuat beberapa industri harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan karyawannya.

"Jadi, kita akan bentuk desk khusus untuk dua industri ini. Kalau mereka ingin lakukan PHK, nanti dulu! Bisa kita diskusikan soal keluhan mereka dan dicari solusinya untuk tidak melakukan PHK," kata Franky di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10/2015).

Atas dasar itu, jika dilihat industri memang banyak keluhan. Misalnya, tingginya harga bahan baku, karena melemahnya rupiah. Kemudian produk ilegal, lalu baju bekas, dan produk impor lain.

"Contoh, ada keluhan yang masuk ke kami pada waktu kami diskusi dengan pelaku usaha tekstil. Mereka produksi sprei 2 meter itu harganya Rp20 ribu, sedangkan sprei impor yang masuk ke sini, Rp7.500. Itu kan enggak fair ya," kata dia.

Dalam pembentukan desk ini, BKPM akan melakukan kerja sama dengan PT PLN dan beberapa lembaga pemerintahan terkait. Hal ini karena industri-industri tersebut orientasinya ke eskpor.

"Misalnya dari PLN kita kerja sama, ada industri yang kesulitan membayar tagihan listrik sehingga produksinya menurun. Kita bisa memberikan keringanan, nanti Dirut PLN yang menyetujui. Secara garis besar, ini telah disetujui Kemendag, Kemenkeu, Kementerian ESDM, PLN, dan Pertamina. Jadi ada upaya-upaya bagaimana industri ini kita dorong supaya lebih berdaya saing," tutur Franky.

Pihaknya memastikan, desk khusus ini akan berada di kantor BKPM dan akan segera launching minggu depan dengan pelayanan yang memadai. "Tempatnya di BKPM, dan kita akan launching 9 Oktober besok," tutupnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)