Kadin: RI Perlu Restrukturisasi Ekonomi Menyeluruh

Sabtu, 03 Oktober 2015 - 14:31 WIB
Kadin: RI Perlu Restrukturisasi...
Kadin: RI Perlu Restrukturisasi Ekonomi Menyeluruh
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, gejolak ekonomi yang sedang terjadi saat ini membutuhkan penanganan cepat dan responsif sebagaimana ditunjukkan pemerintah melalui keluarnya rangkaian paket kebijakan ekonomi.

Tidak hanya itu, Indonesia juga patut memulai restrukturisasi ekonomi secara menyeluruh. Struktur baru tersebut perlu memiliki landasan kokoh dan tak mudah digoyang faktor eksternal.

"Langkah cepat dan tepat dalam menangani kondisi saat ini perlu diikuti dengan solusi komprehensif untuk menciptakan stabilitas ekonomi nasional. Jangan sampai alur dan proyeksi positif selama beberapa tahun kemudian berbalik mundur karena rentannya ekonomi kita terhadap gejolak global," ujar Rosan dalam rilisnya, Sabtu (3/10/2015).

Dia mencontohkan, Indonesia sempat diproyeksikan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia pada 2030, mengacu pada tingkat pertumbuhan yang tinggi pada awal dekade kedua 2000.

PDB 2013 yang mencapai USD1 triliun turun ke angka USD750 miliar pada 2014. Gambaran serupa terlihat pada pendapatan per kapita yang merosot dari USD4.200 di awal 2013 menjadi USD3.600. Menilik indikator makro dua triwulan awal 2015, bukan tidak mungkin angka-angka tersebut akan semakin tergerus di akhir tahun ini.

Struktur baru tersebut, dalam pandangan calon Ketua Umum Kadin Indonesia ini harus berbasiskan industri. Rosan mencontohkan, India yang tingkat pertumbuhan ekonominya tertinggi saat ini hingga sempat melampaui China pada triwulan I 2015 (7,5%).

"Kuncinya adalah industri manufaktur yang telah dipersiapkan sebagai mesin ekonomi India sebelumnya. India juga melakukan diversifikasi produk dan diversifikasi ekspor," jelas dia.

Ekspor India saat ini tidak hanya produk manufaktur teknologi rendah seperti produk tekstil dan perhiasan. India telah memasarkan juga produk teknologi sedang seperti komponen automotif dan permesinan serta teknologi tinggi seperti produk elektronik dan komunikasi.

Jika negara tujuan ekspor Indonesia didominasi 10 negara, India jauh lebih variatif. Selain telah lama hadir di pasar Asia, Eropa, dan Amerika Utara, produk-produk India saat ini juga cukup dominan di pasar Afrika dan Amerika Selatan.

"Kita dapat merintis basis industri kita dengan membangun dan mendukung local champion yaitu produk atau brand lokal unggulan yang menjadi andalan dan bisa masuk ke pasar global," papar Rosan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6540 seconds (0.1#10.140)