16 Perusahaan Padat Karya Siap Serap 123.000 Pekerja
A
A
A
BANTEN - Di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin parah di Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan setidaknya terdapat 16 perusahaan padat karya di Tanah Air yang akan menyerap 123 ribu tenaga kerja hingga 2018.
Sebanyak 16 perusahaan padat karya ini merupakan perusahaan yang masuk dalam program BKPM bertajuk "Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja" yang rencananya akan diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengungkapkan, peluncuran ini untuk menyosialisasikan kepada para pekerja di Tanah Air bahwa di tengah maraknya aksi PHK, justru banyak perusahaan yang sekarang dalam proses konstruksi kesulitan mencari tenaga kerja.
"Di satu sisi ada yang PHK, dan di lain sisi ada banyak perusahaan yang susah cari tenaga kerja. Jadi memang (16 perusahaan) ini semuanya segera produksi. Jadi pada akhir 2018 mencapai 123 ribu tenaga kerja," katanya di pabrik PT Adis Dimension Footwear, Banten, Senin (5/10/2015).
Menurut Azhar, perusahaan padat karya ini akan memberikan efek yang sangat besar ke masyarakat. Sebab, dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap perusahaan-perusahaan ini, maka akan ada sektor usaha lainnya yang turut merasakan dampak positif.
"Kalau di satu pihak ada 8.000 tenaga kerja, maka tiap siang ada 8.000 telor, sayur dan pisang. Itu yang gampang dan bisa dibudidayakan masyarakat," imbuh dia.
Dengan demikian, perusahaan tersebut selain menekan angka pengangguran juga memberikan penghasilan kepada masyarakat di sekitar. "Biar masyarakat memiliki apa manfaat perusahaan-perusahaan tersebut," tandasnya.
Sekadar informasi, 16 perusahaan padat karya, yang terlibat dalam tahap pertama program ini terdiri dari tiga penanaman modal asing (PMA) dan dua penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat.
Dengan total rencana investasi Rp5,8 triliun, perusahaan di Jawa Barat ini ditargetkan bisa menyerap 29.580 orang tenaga kerja, dengan perincian 20.580 orang pada 2015-2016 dan 9.000 orang pada 2017-2019.
Perusahan padat karya tersebut berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang.
Sementara, di Provinsi Jawa Tengah terdapat delapan PMA dan tiga PMDN, dengan total rencana investasi Rp13,1 triliun dan realisasi investasi Rp9,6 triliun. 11 Perusahaan ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja 91.705 orang, dengan perincian 53.305 orang pada 2015-2016 dan 38.400 orang pada 2017-2019.
Perusahaan ini berada di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kota Salatiga dan Kota Semarang.
Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak tujuh perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.
Sebanyak 16 perusahaan padat karya ini merupakan perusahaan yang masuk dalam program BKPM bertajuk "Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja" yang rencananya akan diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengungkapkan, peluncuran ini untuk menyosialisasikan kepada para pekerja di Tanah Air bahwa di tengah maraknya aksi PHK, justru banyak perusahaan yang sekarang dalam proses konstruksi kesulitan mencari tenaga kerja.
"Di satu sisi ada yang PHK, dan di lain sisi ada banyak perusahaan yang susah cari tenaga kerja. Jadi memang (16 perusahaan) ini semuanya segera produksi. Jadi pada akhir 2018 mencapai 123 ribu tenaga kerja," katanya di pabrik PT Adis Dimension Footwear, Banten, Senin (5/10/2015).
Menurut Azhar, perusahaan padat karya ini akan memberikan efek yang sangat besar ke masyarakat. Sebab, dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap perusahaan-perusahaan ini, maka akan ada sektor usaha lainnya yang turut merasakan dampak positif.
"Kalau di satu pihak ada 8.000 tenaga kerja, maka tiap siang ada 8.000 telor, sayur dan pisang. Itu yang gampang dan bisa dibudidayakan masyarakat," imbuh dia.
Dengan demikian, perusahaan tersebut selain menekan angka pengangguran juga memberikan penghasilan kepada masyarakat di sekitar. "Biar masyarakat memiliki apa manfaat perusahaan-perusahaan tersebut," tandasnya.
Sekadar informasi, 16 perusahaan padat karya, yang terlibat dalam tahap pertama program ini terdiri dari tiga penanaman modal asing (PMA) dan dua penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat.
Dengan total rencana investasi Rp5,8 triliun, perusahaan di Jawa Barat ini ditargetkan bisa menyerap 29.580 orang tenaga kerja, dengan perincian 20.580 orang pada 2015-2016 dan 9.000 orang pada 2017-2019.
Perusahan padat karya tersebut berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang.
Sementara, di Provinsi Jawa Tengah terdapat delapan PMA dan tiga PMDN, dengan total rencana investasi Rp13,1 triliun dan realisasi investasi Rp9,6 triliun. 11 Perusahaan ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja 91.705 orang, dengan perincian 53.305 orang pada 2015-2016 dan 38.400 orang pada 2017-2019.
Perusahaan ini berada di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kota Salatiga dan Kota Semarang.
Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak tujuh perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.
(izz)