Investor China Beli Rumah Termahal di Tokyo
A
A
A
TOKYO - Seorang investor China membeli dengan harga paling tinggi untuk rumah baru di Tokyo. Harga rumah itu termahal dalam lebih dari satu dekade.
"Investor yang tak dikenali tersebut pada Agustus lalu membeli dua rumah yang saling berdekatan sekitar 690 juta yen setara USD5,8 juta (Rp81,2 miliar) dan satunya lagi 680 juta yen," kata Presiden of Housing Japan KK Mitsuo Hashimoto, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (8/10/2015).
Berdasarkan data Tokyo Real Estate Ekonomi Institute Co, itu adalah harga yang paling mahal untuk sebuah rumah baru di Tokyo setidaknya sejak 2004.
Harga properti perumahan di Tokyo telah naik selama tiga tahun terakhir karena Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berusaha untuk mengalahkan deflasi dengan melakukan kebijakan moneter dan fiskal.
Dengan kekayaan orang China membeli rumah mewah dari Sydney ke Vancouver, agen real estate juga telah membawa pembeli properti ke Jepang karena yen telah menurun terhadap yuan.
"Jika Anda membandingkan Jepang dengan kota besar utama lainnya di dunia, kepemilikan properti oleh orang asing di Tokyo masih kecil," kata Hashimoto.
Penurunan baru-baru di saham China mendorong investor kaya dari China menempatkan dananya ke aset properti.
Badan Pariwisata Jepang menyebut, pengunjung dari daratan China ke Jepang lebih dari dua kali lipat menjadi 3,35 juta jiwa dalam delapan bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu menjadikan mereka sebagai kelompok tunggal terbesar. Sementara 2,47 juta pengunjung datang dari Taiwan dan 991.800 dari Hong Kong ke Negeri Sakura tersebut.
"Investor yang tak dikenali tersebut pada Agustus lalu membeli dua rumah yang saling berdekatan sekitar 690 juta yen setara USD5,8 juta (Rp81,2 miliar) dan satunya lagi 680 juta yen," kata Presiden of Housing Japan KK Mitsuo Hashimoto, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (8/10/2015).
Berdasarkan data Tokyo Real Estate Ekonomi Institute Co, itu adalah harga yang paling mahal untuk sebuah rumah baru di Tokyo setidaknya sejak 2004.
Harga properti perumahan di Tokyo telah naik selama tiga tahun terakhir karena Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berusaha untuk mengalahkan deflasi dengan melakukan kebijakan moneter dan fiskal.
Dengan kekayaan orang China membeli rumah mewah dari Sydney ke Vancouver, agen real estate juga telah membawa pembeli properti ke Jepang karena yen telah menurun terhadap yuan.
"Jika Anda membandingkan Jepang dengan kota besar utama lainnya di dunia, kepemilikan properti oleh orang asing di Tokyo masih kecil," kata Hashimoto.
Penurunan baru-baru di saham China mendorong investor kaya dari China menempatkan dananya ke aset properti.
Badan Pariwisata Jepang menyebut, pengunjung dari daratan China ke Jepang lebih dari dua kali lipat menjadi 3,35 juta jiwa dalam delapan bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu menjadikan mereka sebagai kelompok tunggal terbesar. Sementara 2,47 juta pengunjung datang dari Taiwan dan 991.800 dari Hong Kong ke Negeri Sakura tersebut.
(rna)