Gapmmi Temui Jokowi Tagih Ketersediaan Bahan Baku
A
A
A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) hari ini menyambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Mereka menagih janji kepada Jokowi terkait ketersediaan bahan baku di dalam negeri.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengungkapkan, industri mamin merupakan industri strategis dan padat karya yang mampu menyerap empat juta tenaga kerja langsung. Selain itu, kontribusi industri ini terhadap growth domestic product (GDP) juga tidak kalah besar, atau sekitar 32% dari kontribusi GDP industri nonmigas.
"Sehingga, Presiden sangat mengharapkan industri mamin dapat terus berkembang. Untuk itu, kami harapkan dukungan pemerintah yang pertama terkait dukungan bahan baku," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Sebab, sambung dia, ketersediaan dan kelancaran bahan baku merupakan hal utama untuk industri mamin. Selama ini, bahan baku yang digunakan industri mamin di dalam negeri masih disokong bahan baku impor.
"Kami bukannya ingin beli impor, tapi kami harapkan bisa di dalam negeri. Tapi tidak tersedia. Ini yang jadi masalah," imbuhnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi juga menunjukkan niat untuk mendukung kelancaran bahan baku industri mamin. Hal ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha.
"Presiden menyatakan akan mendukung dan yang penting kelancaran untuk bahan baku termasuk gula, garam, daging sapi untuk industri, dan juga bahan baku lainnya seperti produk hewan dan sebagainya," tandas Adhi.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengungkapkan, industri mamin merupakan industri strategis dan padat karya yang mampu menyerap empat juta tenaga kerja langsung. Selain itu, kontribusi industri ini terhadap growth domestic product (GDP) juga tidak kalah besar, atau sekitar 32% dari kontribusi GDP industri nonmigas.
"Sehingga, Presiden sangat mengharapkan industri mamin dapat terus berkembang. Untuk itu, kami harapkan dukungan pemerintah yang pertama terkait dukungan bahan baku," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Sebab, sambung dia, ketersediaan dan kelancaran bahan baku merupakan hal utama untuk industri mamin. Selama ini, bahan baku yang digunakan industri mamin di dalam negeri masih disokong bahan baku impor.
"Kami bukannya ingin beli impor, tapi kami harapkan bisa di dalam negeri. Tapi tidak tersedia. Ini yang jadi masalah," imbuhnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi juga menunjukkan niat untuk mendukung kelancaran bahan baku industri mamin. Hal ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha.
"Presiden menyatakan akan mendukung dan yang penting kelancaran untuk bahan baku termasuk gula, garam, daging sapi untuk industri, dan juga bahan baku lainnya seperti produk hewan dan sebagainya," tandas Adhi.
(izz)