Umur PLTA Waduk Cirata Dirancang hingga 250 Tahun
A
A
A
PURWAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang dioperasikan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkitan Cirata, dirancang dengan kekuatan usia bangunan dan waduk hingga 250 tahun.
Supervisor Senior Manajemen Mutu Risiko dan Kepatuhan PJB Unit Pembangkitan Cirata, Iwan Ridwan menjelaskan, pembangkit ini juga memiliki ketahanan gempa yang cukup besar yaitu sekitar 9,5 skala richter.
"Kekuatan bangunan untuk 250 tahun. Ketahanan gempa besar juga, sampai 9,5 skala richter masih kuat. Dirancang untuk 250 tahun," ujarnya di PLTA Cirata, Purwakarta, Rabu (14/10/2015).
Sementara untuk turbin, lanjut dia, secara normal ketahanannya sekitar 25 tahun. Namun saat pembongkaran pada siklus 25 tahun pertama, turbin yang ada di delapan unit generator PLTU Cirata ini masih dalam kondisi bagus.
"Kalau turbin secara normal sekitar 25 tahun, tapi pada siklus 25 tahun pertama pada 2013, pas kita bongkar ternyata masih bagus," ujarnya.
Iwan menambahkan, peralatan-peralatan yang ada di PLTU Cirata biasanya selalu dilakukan pengecekan setiap empat tahun sekali. "Jadi kalau ada bagian tertentu yang harus dibongkar, nanti dilihat dan mungkin ada yang bisa diganti," imbuhnya.
Sejauh ini, lanjut Iwan, gangguan terparah yang pernah dialami yaitu kehilangan dua hari tidak beroperasi. "Kita gangguan parah belum pernah, paling parah kita hanya kehilangan 2 hari tidak beroperasi," tandasnya.
Supervisor Senior Manajemen Mutu Risiko dan Kepatuhan PJB Unit Pembangkitan Cirata, Iwan Ridwan menjelaskan, pembangkit ini juga memiliki ketahanan gempa yang cukup besar yaitu sekitar 9,5 skala richter.
"Kekuatan bangunan untuk 250 tahun. Ketahanan gempa besar juga, sampai 9,5 skala richter masih kuat. Dirancang untuk 250 tahun," ujarnya di PLTA Cirata, Purwakarta, Rabu (14/10/2015).
Sementara untuk turbin, lanjut dia, secara normal ketahanannya sekitar 25 tahun. Namun saat pembongkaran pada siklus 25 tahun pertama, turbin yang ada di delapan unit generator PLTU Cirata ini masih dalam kondisi bagus.
"Kalau turbin secara normal sekitar 25 tahun, tapi pada siklus 25 tahun pertama pada 2013, pas kita bongkar ternyata masih bagus," ujarnya.
Iwan menambahkan, peralatan-peralatan yang ada di PLTU Cirata biasanya selalu dilakukan pengecekan setiap empat tahun sekali. "Jadi kalau ada bagian tertentu yang harus dibongkar, nanti dilihat dan mungkin ada yang bisa diganti," imbuhnya.
Sejauh ini, lanjut Iwan, gangguan terparah yang pernah dialami yaitu kehilangan dua hari tidak beroperasi. "Kita gangguan parah belum pernah, paling parah kita hanya kehilangan 2 hari tidak beroperasi," tandasnya.
(dmd)