Perkuat Bisnis, BTPN Gelar Pelatihan Nasabah

Minggu, 18 Oktober 2015 - 21:27 WIB
Perkuat Bisnis, BTPN...
Perkuat Bisnis, BTPN Gelar Pelatihan Nasabah
A A A
YOGYAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memperkuat nasabah mass market di tengah ekonomi sulit saat ini. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bisnis kepada komunitas nasabah pengusaha kain di Yogyakarta.

Distribution Head BTPN Sinaya Chairul Sani mengatakan, pelatihan tersebut bagian dari aktivitas Sahabat Daya yang memberdayakan nasabah mikro. Para nasabah BTPN Sinaya yang merupakan sumber simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) dapat bertatap langsung dan memberikan pelatihan.

"Program ini menjadi unique value proposition bisnis kami. Di saat ekonomi seperti sekarang, kami perkuat ikatan dengan nasabah simpanan. Kami tawarkan rasa aman dari kinerja NPL dan LDR, dan nasabah juga bisa berdayakan mass market. Terbukti kinerja kami masih terjaga positif," ujarnya saat pelatihan Daya Tumbuh Usaha, Yogyakarta, Minggu (18/10/2015).

Dia mengatakan, kontribusi nasabah ritel kian penting selain korporasi. Segmen ritel berhasil mengumpulkan simpanan sebesar Rp36 triliun. Pendanaan perseroan disebut masih cukup baik dan sesuai dengan kebutuhan pinjaman.

Segmen ini bertumpu pada nasabah mikro yang merupakan pedagang pasar tradisional. Komposisi mass market terdiri dari 64% pensiunan, 17% pengusaha mikro, dan 9% mitra bisnis UKM.

"Ada sedikit perubahan komposisi dari mitra bisnis UKM yang naik kelas. Namun yang lainnya kami terus jaga stabil. Dalam pelatihan Daya sangat terasa semangat positifnya. Program Daya penting untuk meningkatkan kapasitas nasabah untuk naik kelas. Kami fokus segmen pensiunan dan pedagang pasar tradisional," ujarnya.

Melalui program yang disebut Sahabat Daya, kinerja perseroan tumbuh baik, sebaik nasabah yang mendapatkan manfaatnya. Hingga semester I/2015, BTPN sudah melakukan 47.000 pelatihan dengan jumlah penerima manfaat lebih dari 600.000 nasabah.

"Minat nasabah untuk mengikuti pelatihan Sahabat Daya sangat tinggi. Karena untuk bisa tumbuh bukan hanya dari modal, tapi dari pendampingan. Kalau diberikan pinjaman tapi tidak dikelola dengan baik, nanti akan jadi kredit macet dan usahanya tidak berkembang," tutrunya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8662 seconds (0.1#10.140)