Hati-hati, Perusahaan Teknologi Mulai Lakukan PHK

Senin, 19 Oktober 2015 - 15:53 WIB
Hati-hati, Perusahaan Teknologi Mulai Lakukan PHK
Hati-hati, Perusahaan Teknologi Mulai Lakukan PHK
A A A
NEW YORK - Perusahaan teknologi di dunia mulai memangkas biaya dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas dari lesunya ekonomi dunia.

Muncul pertanyaan, apakah PHK merupakan sinyal yang sehat, mencerminkan usaha untuk melakukan langkah tepat saat ini atau merupakan peringatan dini dari kondisi pasar yang berubah.

"Ada sentimen umum bahwa pasar pembiayaan teknologi semakin ketat pada setiap tahap," kata salah satu pendiri perusahaan modal ventura Goodwater Capital Chi-Hua Chien, seperti dilansir dari Business Insider, Senin (19/10/2015).

Dia mencatat bahwa PHK baru-baru ini oleh Twitter dan Flipagram cenderung berbeda. Tapi dia mengatakan bahwa ke depan, PHK masih akan dilakukan untuk mengurangi biaya dan memangkas pemborosan di perusahaan.

"Kita mungkin akan melihat lebih banyak (PHK) dari ini dalam beberapa kuartal ke depan," imbuh dia.

Raksasa industri teknologi HP dan Microsoft telah memangkas ribuan pekerja pada 2015. Beberapa perusahaan internet baru-baru ini juga memangkas pekerjanya, seperti Groupon dan Living Social. PHK juga mulai memukul aplikasi mobile dan sosial yang merupakan pelopor industri teknologi saat ini.

Flipagram, aplikasi cerita foto yang didukung oleh investor Sequoia Capital dan Kleiner Perkins Caufield & Byers memangkas 20% stafnya. Zomato, perusahaan pencarian restoran berbasis di India yang mengambil alih Urban Spoon senilai USD1 miliar, dikabarkan memotong 300 stafnya, kebanyakan di Amerika Serikat (AS).

Snapchat dikabarkan akan memberhentikan selusin staf dalam kelompok, meskipun perusahaan mencatat bahwa beberapa mungkin akan kembali ditugaskan untuk posisi berbeda. Kemudian ada Twitter, yang pada Selasa lalu mengumumkan bahwa mereka akan memangkas 336 pekerja atau 8% dari total tenaga kerjanya.

Masalah terbesar Twitter adalah ketidakmampuannya untuk meningkatnya jumlah penggunanya, bukan masalah biaya. Perusahaan ini telah kehilangan uang selama bertahun-tahun, dan itu tidak pernah mengganggu investor. Twitter merupakan salah satu startups unggulan yang berhasil pulih dari krisis keuangan pasca 2008.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6814 seconds (0.1#10.140)