PHK Bayangi Ratusan Ribu Pekerja Industri Properti
A
A
A
BEKASI - Pemutusan hubungan kerja (PHK) membayangi sekitar 250.000 pekerja di industri properti. Potensi pemecatan akibat 60% pengembang menghentikan jualannya tahun ini di tiga wilayah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta Amran Nukman mengemukakan, lesunya perekonomian Tanah Air membuat penjualan properti merosot. Ditambah belum banyak insentif yang diberikan pemerintah.
"Waktunya kan jalan terus, pengembang ini tidak bisa tunggu lama. Bisa mati beneran, masak mau banyak tidak kerja," ujarnya di Bekasi, Selasa (20/10/2015).
Menurutnya, bagi para pengembang, daripada kesulitan dalam melakukan penjualan, proyek yang ada dihentikan terlebih dahulu. Pelemahan ekonomi juga membuat arus kas untuk melakukan ekspansi menjadi minim.
"Buat pengembang daripada sulit, stop saja dulu karyawan dirumahkan. Yang repot cashflow ini, tahun depan bisa beneran mati," kata Amran.
Dia menjelaskan, pengembang kelas besar dalam mengerjakan satu proyek bisa menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja. Sementara kelas menengah sebanyak 500 pegawai. "Terakhir untuk pengembang kecil jumlah pekerjanya 100 orang," ucapnya.
Sekadar informasi, ketiga DPD REI tersebut menguasai kapitalisasi pasar hampir 50% dari keseluruhan wilayah. Total anggotanya sebanyak 930 pengembang. Terdiri dari 400 anggota di DKI Jakarta, 300 di Jawa Barat, dan 230 di Banten.
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta Amran Nukman mengemukakan, lesunya perekonomian Tanah Air membuat penjualan properti merosot. Ditambah belum banyak insentif yang diberikan pemerintah.
"Waktunya kan jalan terus, pengembang ini tidak bisa tunggu lama. Bisa mati beneran, masak mau banyak tidak kerja," ujarnya di Bekasi, Selasa (20/10/2015).
Menurutnya, bagi para pengembang, daripada kesulitan dalam melakukan penjualan, proyek yang ada dihentikan terlebih dahulu. Pelemahan ekonomi juga membuat arus kas untuk melakukan ekspansi menjadi minim.
"Buat pengembang daripada sulit, stop saja dulu karyawan dirumahkan. Yang repot cashflow ini, tahun depan bisa beneran mati," kata Amran.
Dia menjelaskan, pengembang kelas besar dalam mengerjakan satu proyek bisa menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja. Sementara kelas menengah sebanyak 500 pegawai. "Terakhir untuk pengembang kecil jumlah pekerjanya 100 orang," ucapnya.
Sekadar informasi, ketiga DPD REI tersebut menguasai kapitalisasi pasar hampir 50% dari keseluruhan wilayah. Total anggotanya sebanyak 930 pengembang. Terdiri dari 400 anggota di DKI Jakarta, 300 di Jawa Barat, dan 230 di Banten.
(izz)