Berau Coal Energy Belum Akan Lakukan PHK
A
A
A
JAKARTA - PT Berau Coal Energy belum akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pekerjanya meski industri batu bara masih lesu.
Direktur Independen Berau Coal Energy Arief Wiedhartono mengemukakan, hal tersebut juga dilakukan pada anak usaha perseroan dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
"Efisiensi, belum akan PHK sebisa mungkin tidak kita lakukan. Anak perusahaan ada perubahan strategi pertumbuhan dua sampai tiga tahun ke depan, fokus efisiensi," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Selain itu, perseroan juga melakukan kajian ulang (review) karena harga batu bara terus menurun. Kendati demikian, target produksi diyakini tercapai.
"Capex tahun ini target Rp18 miliar ada sekitar Rp12 miliar sudah terserap, kita review semua karena harga terus turun. Realisasi produksi 20 juta ton dari target tahun ini 26,5 juta ton," jelas Arief.
Dia menambahkan, dana IPO perusahaan hingga 30 September 2015 telah digunakan Rp722,32 miliar, sehingga masih ada sisa Rp346 miliar yang akan dialokasikan untuk penambahan modal kerja dan anak perusahaan.
Sisa dana IPO digunakan pengembangan usaha, meliputi peningkatan kapasitas fasilitas pengolahan batu bara, loading conveyor dan hauling road di Lati, Binungan dan Sambarata. Selanjutnya, investasi penambahan dua unit tug dan barge, sehingga total menjadi delapan unit tug dan barge.
"Berau Coal telah membangun fasilitas peningkatan kapasitas produksi di Binungan dan Suaran, melakukan pengadaan unit hauling coal dan unit alat berat serta pengaturan kembali kantor pusat dan fasilitas pendukung," pungkasnya.
Direktur Independen Berau Coal Energy Arief Wiedhartono mengemukakan, hal tersebut juga dilakukan pada anak usaha perseroan dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
"Efisiensi, belum akan PHK sebisa mungkin tidak kita lakukan. Anak perusahaan ada perubahan strategi pertumbuhan dua sampai tiga tahun ke depan, fokus efisiensi," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Selain itu, perseroan juga melakukan kajian ulang (review) karena harga batu bara terus menurun. Kendati demikian, target produksi diyakini tercapai.
"Capex tahun ini target Rp18 miliar ada sekitar Rp12 miliar sudah terserap, kita review semua karena harga terus turun. Realisasi produksi 20 juta ton dari target tahun ini 26,5 juta ton," jelas Arief.
Dia menambahkan, dana IPO perusahaan hingga 30 September 2015 telah digunakan Rp722,32 miliar, sehingga masih ada sisa Rp346 miliar yang akan dialokasikan untuk penambahan modal kerja dan anak perusahaan.
Sisa dana IPO digunakan pengembangan usaha, meliputi peningkatan kapasitas fasilitas pengolahan batu bara, loading conveyor dan hauling road di Lati, Binungan dan Sambarata. Selanjutnya, investasi penambahan dua unit tug dan barge, sehingga total menjadi delapan unit tug dan barge.
"Berau Coal telah membangun fasilitas peningkatan kapasitas produksi di Binungan dan Suaran, melakukan pengadaan unit hauling coal dan unit alat berat serta pengaturan kembali kantor pusat dan fasilitas pendukung," pungkasnya.
(rna)