WIKA Gedung Bangun Apartemen di Bekasi
A
A
A
BEKASI - PT Wijaya Karya Gedung (WIKA Gedung) menggelar grand preview terkait properti teranyar yang akan di-launching akhir 2015, Tamansari Urbano Apartment.
Acara yang digelar di Ballroom Hotel Amaroossa Grande Bekasi ini untuk memperkenalkan Tamansari Urbano kepada agen properti di Bekasi. Ratusan agen yang hadir terlihat antusias dan merespons positif.
Direktur Properti WIKA Gedung Nur Al Fata mengatakan, Tamansari Urbano merupakan apartemen pertama dan satu satunya yang terhubung dengan moda transportasi commuter line di Bekasi. Lokasinya hanya berjarak 150 meter dari Stasiun Bekasi.
Tamansari Urbano berdiri di atas lahan seluas 9.460 meter persegi dengan tiga tower apartemen. Tower pertama setinggi 24 lantai terdiri dari 500 unit apartemen.
"Unit yang ditawarkan tipe studio (ukuran semigross 21.38 m2) dan tipe dua bedroom (ukuran semi gross 37.5 m2)," kata dia dalam rilisnya, Jumat (23/10/2015).
Menurutnya, Tamansari Urbano Apartment dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD dimana pengembangan hunian terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi massal, dalam hal ini Commuter Line Jabodetabek.
WIKA Gedung mempercayakan konsultan arsitektur ADL asal Singapore untuk menggagas dan mengembangkan konsep arsitektur. Mahal dan padatnya wilayah di Jakarta membuat kota penyangga seperti Bekasi semakin berkembang dan menjadi pilihan hunian masyarakat urban.
Salah satu indikatornya yaitu tingginya jumlah komuter yang memiliki rutinitas Jakarta-Bekasi. "Setiap harinya hampir 30.000 orang yang menggunakan jasa commuter line Bekasi dan jumlah tertinggi ketiga setelah stasiun Bogor dan Tanah Abang," katanya.
Saat ini Tamansari Urbano sedang dipasarkan kepada para konsumen melalui penjualan Nomor Unit Pesanan (NUP). Nominalnya masing-masing Rp1 juta untuk unit studio dan Rp2 juta untuk unit dua bedroom.
Tamansari Urbano akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp250 jutaan untuk studio dan Rp400 jutaan untuk unit dua bedroom. Sampai saat ini untuk tower pertama telah terpesan hampir 40%.
Acara yang digelar di Ballroom Hotel Amaroossa Grande Bekasi ini untuk memperkenalkan Tamansari Urbano kepada agen properti di Bekasi. Ratusan agen yang hadir terlihat antusias dan merespons positif.
Direktur Properti WIKA Gedung Nur Al Fata mengatakan, Tamansari Urbano merupakan apartemen pertama dan satu satunya yang terhubung dengan moda transportasi commuter line di Bekasi. Lokasinya hanya berjarak 150 meter dari Stasiun Bekasi.
Tamansari Urbano berdiri di atas lahan seluas 9.460 meter persegi dengan tiga tower apartemen. Tower pertama setinggi 24 lantai terdiri dari 500 unit apartemen.
"Unit yang ditawarkan tipe studio (ukuran semigross 21.38 m2) dan tipe dua bedroom (ukuran semi gross 37.5 m2)," kata dia dalam rilisnya, Jumat (23/10/2015).
Menurutnya, Tamansari Urbano Apartment dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD dimana pengembangan hunian terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi massal, dalam hal ini Commuter Line Jabodetabek.
WIKA Gedung mempercayakan konsultan arsitektur ADL asal Singapore untuk menggagas dan mengembangkan konsep arsitektur. Mahal dan padatnya wilayah di Jakarta membuat kota penyangga seperti Bekasi semakin berkembang dan menjadi pilihan hunian masyarakat urban.
Salah satu indikatornya yaitu tingginya jumlah komuter yang memiliki rutinitas Jakarta-Bekasi. "Setiap harinya hampir 30.000 orang yang menggunakan jasa commuter line Bekasi dan jumlah tertinggi ketiga setelah stasiun Bogor dan Tanah Abang," katanya.
Saat ini Tamansari Urbano sedang dipasarkan kepada para konsumen melalui penjualan Nomor Unit Pesanan (NUP). Nominalnya masing-masing Rp1 juta untuk unit studio dan Rp2 juta untuk unit dua bedroom.
Tamansari Urbano akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp250 jutaan untuk studio dan Rp400 jutaan untuk unit dua bedroom. Sampai saat ini untuk tower pertama telah terpesan hampir 40%.
(izz)