BI Prediksi Oktober Deflasi 0,09%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi sampai pekan ketiga Oktober 2015 rendah atau mengalami deflasi 0,09%. Hal ini didorong harga bahan makanan seperti bawang merah, cabai, serta beras yang masih mengalami penurunan.
"Berdasarkan survei BI Oktober minggu ketiga deflasi 0,09%. Berbagai harga bahan makanan seperti cabai, bawang merah, beras juga masih cukup rendah. Semuanya memberikan bukti bahwa inflasi bukan hanya terkendali tapi juga rendah," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Surabaya, Rabu (28/10/2015).
Dia mengatakan, jika hingga pekan ketiga deflasi mencapai 0,09%, maka secara year to date (ytd) inflasi bergerak di angka 2,15% dan year to year (yoy) sebesar 6,24%.
Atas dasar itu, inflasi pada akhir 2015 diprediksi pada angka 3,6% atau bisa lebih rendah dari target BI sebesar 4% plus minus 1%.
"Terbukti sampai Oktober secara year to date hanya 2,15%, bulan depan lebih rendah lagi. Jadi kemungkinan kalau tinggal dua bulan lagi dan dengan melihat Oktober estimasi hanya 2,15% maka akhir tahun bisa di angka 3,6%," tandasnya.
"Berdasarkan survei BI Oktober minggu ketiga deflasi 0,09%. Berbagai harga bahan makanan seperti cabai, bawang merah, beras juga masih cukup rendah. Semuanya memberikan bukti bahwa inflasi bukan hanya terkendali tapi juga rendah," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Surabaya, Rabu (28/10/2015).
Dia mengatakan, jika hingga pekan ketiga deflasi mencapai 0,09%, maka secara year to date (ytd) inflasi bergerak di angka 2,15% dan year to year (yoy) sebesar 6,24%.
Atas dasar itu, inflasi pada akhir 2015 diprediksi pada angka 3,6% atau bisa lebih rendah dari target BI sebesar 4% plus minus 1%.
"Terbukti sampai Oktober secara year to date hanya 2,15%, bulan depan lebih rendah lagi. Jadi kemungkinan kalau tinggal dua bulan lagi dan dengan melihat Oktober estimasi hanya 2,15% maka akhir tahun bisa di angka 3,6%," tandasnya.
(izz)