Dynic Textile Prestige Perkuat Automotif Dalam Negeri
A
A
A
BEKASI - Menteri Perinduatrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan produk tekstil non-woven PT Dynic Textile Prestige dapat memperkuat industri automotif dalam negeri.
Investasi Dynic Textile merupakan investasi baru sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Realisasi penanaman modal ini menambah kedalaman struktur industri TPT Nasional. Produk tekstil Dynic diaplikasikan untuk keperluan automotif seperti plafon dan jok.
"Jadi ini adalah middle-industry dan memasok ke pabrikan sebagai original equipment. Dynic jeli masuk ke industri yang masih kosong karena selama ini kita mengimpor pelapis ceiling mobil," kata dia dalam rilisnya saat meresmikan pabrik tekstil PT Dynic Textile Prestige di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/10/2015).
Kementerian Perindustrian juga meminta agar perusahaan ini memperluas produk ke berbagai kebutuhan lainnya seiring meningkatnya permintaan pasar.
"Dynic Textile turut memperkuat struktur industri automotif yang memberikan nilai tambah lebih besar di dalam negeri," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Harjanto.
Perusahaan ini merupakan joint venture Jepang dan Thailand yaitu Dynic Corporation (51%), Textile Prestige Public Company Limited/TPCORP (44%) dan SPI yang merupakan Holding Company dari TPCORP (5%).
Nilai investasi saat ini USD14 juta dan selanjutnya akan menambah investasi sebesar USD4 juta pada phase 2 dan 3. (Baca: Menperin: Penindakan Impor Ilegal Lindungi Industri Tekstil).
"Pendirian pabrik di sini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk melokalisasi produksi. Indonesia juga diyakini menjadi negara produsen automotif utama," ulas HOD Sales and Marketing Department Textile Prestige Nicholas Tan.
Kemenperin berharap semakin banyak produsen TPT dalam negeri yang dapat melakukan diversifikasi pada produknya sehingga industri TPT berbasis teknologi tinggi dapat berkembang, mengingat semakin meningkatnya kebutuhan produk advanced textile baik di pasar nasional maupun global.
Investasi Dynic Textile merupakan investasi baru sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Realisasi penanaman modal ini menambah kedalaman struktur industri TPT Nasional. Produk tekstil Dynic diaplikasikan untuk keperluan automotif seperti plafon dan jok.
"Jadi ini adalah middle-industry dan memasok ke pabrikan sebagai original equipment. Dynic jeli masuk ke industri yang masih kosong karena selama ini kita mengimpor pelapis ceiling mobil," kata dia dalam rilisnya saat meresmikan pabrik tekstil PT Dynic Textile Prestige di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/10/2015).
Kementerian Perindustrian juga meminta agar perusahaan ini memperluas produk ke berbagai kebutuhan lainnya seiring meningkatnya permintaan pasar.
"Dynic Textile turut memperkuat struktur industri automotif yang memberikan nilai tambah lebih besar di dalam negeri," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Harjanto.
Perusahaan ini merupakan joint venture Jepang dan Thailand yaitu Dynic Corporation (51%), Textile Prestige Public Company Limited/TPCORP (44%) dan SPI yang merupakan Holding Company dari TPCORP (5%).
Nilai investasi saat ini USD14 juta dan selanjutnya akan menambah investasi sebesar USD4 juta pada phase 2 dan 3. (Baca: Menperin: Penindakan Impor Ilegal Lindungi Industri Tekstil).
"Pendirian pabrik di sini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk melokalisasi produksi. Indonesia juga diyakini menjadi negara produsen automotif utama," ulas HOD Sales and Marketing Department Textile Prestige Nicholas Tan.
Kemenperin berharap semakin banyak produsen TPT dalam negeri yang dapat melakukan diversifikasi pada produknya sehingga industri TPT berbasis teknologi tinggi dapat berkembang, mengingat semakin meningkatnya kebutuhan produk advanced textile baik di pasar nasional maupun global.
(izz)