Paket Kebijakan Jilid VI Dipastikan Diumumkan Besok
Paket Kebijakan Jilid VI Dipastikan Diumumkan Besok
A
A
A
JAKARTA - Sempat mundur beberapa hari, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan paket kebijakan ekonomi jilid VI siap diluncurkan Kamis (5/11/2015).
Menurutnya, paket tersebut akan diluncurkan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Lampung pada Jumat, 6 Oktober 2015.
(Baca: Paket Kebijakan VI Akan Manjakan Kawasan Ekonomi Khusus)
Dalam rapat kabinet terbatas hari ini sempat dibahas pematangan paket kebijakan jilid VI. "Kan rapatnya selesai jam 6 (sore) sekarang, jadi diumumkan besok," ujar Darmin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia menyebutkan, paket kebijakan ekonomi jilid VI tersebut setidaknya terdiri dari dua poin baru. Namun, akan ada poin tambahan yang juga akan dimasukkan dalam paket tersebut. "Paling dua poinnya dan ada tambahan satu ringan. Jadi dua setengahlah," imbuhnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menyebutkan, salah satu poin dalam paket kebijakan jilid VI akan mengatur intensif dan fasilitas pajak untuk investor di kawasan ekonomi khusus (KEK). (Baca: Insentif KEK Akan Masuk Paket Kebijakan VI)
"Itu untuk gerakkan ekonomi dari pinggir, artinya ada di daerah mulai dari Sumatera Utara, Sulawesi, dan NTB. Paket VI itu tidak ada yang demand side, lebih banyak ke produksi, karena kita sulitnya di situ supaya orang banyak bekerja," tandasnya. (Baca: Paket Ekonomi Dinilai Istimewakan Swasta Abaikan BUMN)
Menurutnya, paket tersebut akan diluncurkan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Lampung pada Jumat, 6 Oktober 2015.
(Baca: Paket Kebijakan VI Akan Manjakan Kawasan Ekonomi Khusus)
Dalam rapat kabinet terbatas hari ini sempat dibahas pematangan paket kebijakan jilid VI. "Kan rapatnya selesai jam 6 (sore) sekarang, jadi diumumkan besok," ujar Darmin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia menyebutkan, paket kebijakan ekonomi jilid VI tersebut setidaknya terdiri dari dua poin baru. Namun, akan ada poin tambahan yang juga akan dimasukkan dalam paket tersebut. "Paling dua poinnya dan ada tambahan satu ringan. Jadi dua setengahlah," imbuhnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menyebutkan, salah satu poin dalam paket kebijakan jilid VI akan mengatur intensif dan fasilitas pajak untuk investor di kawasan ekonomi khusus (KEK). (Baca: Insentif KEK Akan Masuk Paket Kebijakan VI)
"Itu untuk gerakkan ekonomi dari pinggir, artinya ada di daerah mulai dari Sumatera Utara, Sulawesi, dan NTB. Paket VI itu tidak ada yang demand side, lebih banyak ke produksi, karena kita sulitnya di situ supaya orang banyak bekerja," tandasnya. (Baca: Paket Ekonomi Dinilai Istimewakan Swasta Abaikan BUMN)
(dmd)
Explore More