AS Lobi RI Masuk TPP sejak 2012
AS Lobi RI Masuk TPP sejak 2012
A
A
A
JAKARTA - Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Firmanzah mengungkapkan, Amerika Serikat (AS) sejatinya telah melobi Indonesia untuk masuk dalam Trans-Pacific Partnership (TPP) sejak 2012.
"Saya tidak tahu persis kapan, tapi sejak 2012 itu sudah (mengajak masuk ke dalam TPP)," ujarnya dalam Diskusi Bulanan Indef bertajuk "Liberalisasi Perdagangan: Ancaman atau Peluang?" di Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Menurutnya, wajar jika Negeri Paman Sam tersebut masih tetap berharap agar Indonesia bisa masuk dalam sistem perdagangan trans-pasifik tersebut. "Ya kurang lebih enggak apa-apa mereka terus menawarkan (masuk TPP)," jelas Firmanzah.
Pada era SBY, sambung dia, pemerintah memutuskan tidak masuk TPP karena masih fokus pada pasar domestik dibanding luar negeri dengan melakukan ekspor.
Saat ini, produk Indonesia belum siap dipasarkan dalam jumlah besar ke luar negeri. Jika Indonesia tetap bersikeras masuk TPP, maka barang dari asing akan membanjiri pasar Tanah Air.
Terlebih, dalam hal kualitas perusahaan, pendidikan, dan teknologi Indonesia masih kalah saing dengan negara maju lainnya dalam keanggotaan TPP.
"Di TPP itu yang jadi standar negara maju. Perusahaan, pendidikan, dan teknologi mereka lebih advance. Belum tepat sekarang masuk ke TPP," pungkasnya.
Baca:
HT: TPP Hanya Jadikan Indonesia Pasar
Pengamat: Kepentingan RI Tak Terakomodasi di TPP
Gabung TPP, Indonesia Tak Banyak Diuntungkan
Minat Masuk TPP, RI Khawatirkan Kekuatan Vietnam
"Saya tidak tahu persis kapan, tapi sejak 2012 itu sudah (mengajak masuk ke dalam TPP)," ujarnya dalam Diskusi Bulanan Indef bertajuk "Liberalisasi Perdagangan: Ancaman atau Peluang?" di Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Menurutnya, wajar jika Negeri Paman Sam tersebut masih tetap berharap agar Indonesia bisa masuk dalam sistem perdagangan trans-pasifik tersebut. "Ya kurang lebih enggak apa-apa mereka terus menawarkan (masuk TPP)," jelas Firmanzah.
Pada era SBY, sambung dia, pemerintah memutuskan tidak masuk TPP karena masih fokus pada pasar domestik dibanding luar negeri dengan melakukan ekspor.
Saat ini, produk Indonesia belum siap dipasarkan dalam jumlah besar ke luar negeri. Jika Indonesia tetap bersikeras masuk TPP, maka barang dari asing akan membanjiri pasar Tanah Air.
Terlebih, dalam hal kualitas perusahaan, pendidikan, dan teknologi Indonesia masih kalah saing dengan negara maju lainnya dalam keanggotaan TPP.
"Di TPP itu yang jadi standar negara maju. Perusahaan, pendidikan, dan teknologi mereka lebih advance. Belum tepat sekarang masuk ke TPP," pungkasnya.
Baca:
HT: TPP Hanya Jadikan Indonesia Pasar
Pengamat: Kepentingan RI Tak Terakomodasi di TPP
Gabung TPP, Indonesia Tak Banyak Diuntungkan
Minat Masuk TPP, RI Khawatirkan Kekuatan Vietnam
(dmd)
Explore More