Wall Street Berakhir Terkoreksi Dipicu Saham Retail
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street ditutup terkoreksi pada Rabu waktu setempat dipicu anjloknya harga minyak dan saham sektor retail.
Saham sektor energi menurun lebih dari 3% karena anjloknya harga minyak sejak pertengahan September di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan stok. Sektor energi di indeks S&P melemah 1,91%, penurunan tertajam di antara 10 sektor di indeks S&P. Saham Exxon Mobil tergelincir 0,89%, disusul dengan saham Apple, yang minus 0,56%.
Investor menggambarkan, ini merupakan perdagangan hari kedua berturut-turut tanpa arah, di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga pada Desember untuk kali pertama dalam hampir satu dekade.
"Pasar telah diinternalisasi fakta bahwa akan ada kenaikan suku bunga," kata Kepala Strategi Pasar di National Securities Donald Selkin, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (12/11/2015).
Menurut dia, pasar akan melayang selama beberapa pekan ke depan sampai Fed mengumumkan keputusannya, tetapi akan ada langkah besar pada saham individu.
Saham General Electric (GE) dan Amazon memberikan dorongan terbesar untuk indeks, di mana GE naik 1,83% dan Amazon meningkat 2,06%. Sektor retail tenggelam setelah Macy mengatakan bahwa penjualan tiba-tiba jatuh pada kuartal III tahun ini dan memangkas penjualan dan perkiraan laba kuartal terakhir pada Januari.
Saham Macy anjlok 13,99%, sementara JC Penney turun 1,84% meskipun terjadi peningkatan 6,4% pada penjualan. Sementara saham Alibaba kehilangan 1,94% meskipun perusahaan e-commerce raksasa China tersebut mengatakan penjualan di acara Singles Day tahun ini pada Rabu mencapai rekor USD14,3 miliar.
Ketiga indeks utama AS ditutup 0,32% lebih lemah: indeks Dow Jones kehilangan 55,99 poin menjadi berakhir pada 17.702,22; indeks S&P 500 turun 6,72 poin ke 2.075 dan Nasdaq Composite melemah 16,22 poin menjadi 5.067,02.
Volume perdagangan rendah, dengan sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
Saham sektor energi menurun lebih dari 3% karena anjloknya harga minyak sejak pertengahan September di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan stok. Sektor energi di indeks S&P melemah 1,91%, penurunan tertajam di antara 10 sektor di indeks S&P. Saham Exxon Mobil tergelincir 0,89%, disusul dengan saham Apple, yang minus 0,56%.
Investor menggambarkan, ini merupakan perdagangan hari kedua berturut-turut tanpa arah, di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga pada Desember untuk kali pertama dalam hampir satu dekade.
"Pasar telah diinternalisasi fakta bahwa akan ada kenaikan suku bunga," kata Kepala Strategi Pasar di National Securities Donald Selkin, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (12/11/2015).
Menurut dia, pasar akan melayang selama beberapa pekan ke depan sampai Fed mengumumkan keputusannya, tetapi akan ada langkah besar pada saham individu.
Saham General Electric (GE) dan Amazon memberikan dorongan terbesar untuk indeks, di mana GE naik 1,83% dan Amazon meningkat 2,06%. Sektor retail tenggelam setelah Macy mengatakan bahwa penjualan tiba-tiba jatuh pada kuartal III tahun ini dan memangkas penjualan dan perkiraan laba kuartal terakhir pada Januari.
Saham Macy anjlok 13,99%, sementara JC Penney turun 1,84% meskipun terjadi peningkatan 6,4% pada penjualan. Sementara saham Alibaba kehilangan 1,94% meskipun perusahaan e-commerce raksasa China tersebut mengatakan penjualan di acara Singles Day tahun ini pada Rabu mencapai rekor USD14,3 miliar.
Ketiga indeks utama AS ditutup 0,32% lebih lemah: indeks Dow Jones kehilangan 55,99 poin menjadi berakhir pada 17.702,22; indeks S&P 500 turun 6,72 poin ke 2.075 dan Nasdaq Composite melemah 16,22 poin menjadi 5.067,02.
Volume perdagangan rendah, dengan sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
(rna)