Wall Street Jatuh Terdalam Sejak September karena Harga Komoditas

Jum'at, 13 November 2015 - 08:48 WIB
Wall Street Jatuh Terdalam...
Wall Street Jatuh Terdalam Sejak September karena Harga Komoditas
A A A
NEW YORK - Wall Street mengalami sesi terburuk, dengan jatuh terdalam lebih dari sebulan pada Kamis waktu setempat karena melemahnya harga komoditas, sehingga membebani saham sektor energi dan komoditas.

Selain itu, komentar dari pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kenaikan suku bunga semakin dekat, sehingga menekan Wall Street.

Harga minyak mentah mencapai posisi terendah 2,5 bulan, sementara tembaga dan harga logam lainnya jatuh ke posisi terendah multitahun, terluka oleh menguatnya dolar AS (USD), data Cina yang lemah dan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Sektor energi tenggelam 2,4%, dengan saham Chevron dan Exxon Mobil sama-sama jatuh lebih dari 2,5%. Sementara sektor komoditas kehilangan 2%, terluka oleh penurunan 1,3% saham DuPont dan 2,5% saham Dow Chemical.

Investor melakukan pengawasan ketat terhadap rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga untuk kali pertama dalam hampir satu dekade pada Desember mendatang, setelah data kuat pekerjaan baru-baru ini.

Dalam pidatonya, Gubernur The Fed Janet Yellen tidak mengomentari ekonomi atau waktu kenaikan suku bunga. Tapi Gubernur The Fed New York William Dudley mengatakan "sangat mungkin bahwa Komite telah dibentuk untuk mulai menormalkan kebijakan moneter segera.

Kepala trader di US Global Investors Inc Michael Matousek mengatakan, investor saham juga masih khawatir terhadap ekonomi China dan efek dari kenaikan suku bunga AS terhadap investasi mereka.

"Ada dua hal itu dalam pikiran semua orang. Itu kenapa Anda memlakukan aksi jual," kata Matousek, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/11/2015).

Indeks S&P dan Dow melemah paling dalam sehari sejak 28 September 2015. Dow Jones Industrial Average turun 1,44% menjadi berakhir pada 17.448,07; indeks S&P 500 turun 1,4% menjadi 2.045,97 dan Nasdaq Composite turun 1,22% menjadi 5.005,08.

Menurut data Thomson Reuters, sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, hampir sama dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0944 seconds (0.1#10.140)