REI Berharap Suku Bunga Tetap Berlaku Lebih Lama
A
A
A
SEMARANG - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng) berharap perbankan memberlakukan suku bunga tetap atau fix rate untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dalam jangka waktu lebih lama.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Humas, Promosi dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengatakan, selama ini suku bunga tetap, khususnya untuk rumah menengah ke atas hanya sekitar satu tahun.
“Kalau hanya satu tahun, ya tidak ada efeknya sama sekali, karena sama dengan bunga tahunan. Misalnya, bunga 7% di tahun pertama, pada tahun kedua bisa jadi naik menjadi 13% dan itu yang sering dikeluhkan konsumen,” ujarnya, di sela-sela penutupan REI Expo ke-9, Selasa (17/11/2015).
Dia berharap fix rate dari perbankan bisa mencapai 2-3 tahun untuk jangka waktu angsuran sampai 15 tahun. Waktu cukup lama tersebut, paling tidak konsemen lebih nyaman, dan bisa menghitung sendiri berapa pengeluarannya setiap bulan.
“Diharapkan konsumen dalam waktu tiga tahun memiliki pendapatan meningkat sehingga ketika bunga naik mereka tidak merasa keberatan,” imbuhnya.
Dia menjelaskan pembeli rumah di Jawa Tengah 90% adalah pengguna KPR sehingga jika diberlakukan Fix Rate sampai 3 tahun, akan bisa berpengaruh terhadap penjualan perumahan.
Dibya menambahkan, fix rate tersebut hanya berlaku untuk rumah menengah ke atas. Sebab untuk fix rate KPR perumahan dengan fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perbankan (FLPP) sudah memiliki fix rate cukup lama sampai 15 tahun atau sampai angsuran selesai.
Karena itu, REI Jateng akan terus berusaha menggandeng kalangan perbankan. “Ke depan kita akan menggendeng perbankan. Upaya itu sudah kami lakukan dengan menggandeng Bank Mandiri pada pameran REI Expo ke-10 yang akan digelar akhir bulan mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan REI Ekspo ke-9, yang digelar di Mal Paragon sejak 4-15 November lalu hanya mampu menjual 22 unit rumah.
Panitia Pameran Juremi mengatakan, penjualan hanya sedikit yakni 15 pengembang dan itupun hanya pengembang perumahan kelas menengah ke atas. "Biasanya memang kalau di Paragon tidak banyak penjualannya karena unitnya yang terbatas,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, pada pameran REI Expo berikutnya organisasi akan menggandeng Bank Mandiri. Diharapkan melalui berbagai program yang ditawarkan Bank mandiri akan memberikan dampak positif terhadap penjualan perumahan di akhir tahun 2015.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Humas, Promosi dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengatakan, selama ini suku bunga tetap, khususnya untuk rumah menengah ke atas hanya sekitar satu tahun.
“Kalau hanya satu tahun, ya tidak ada efeknya sama sekali, karena sama dengan bunga tahunan. Misalnya, bunga 7% di tahun pertama, pada tahun kedua bisa jadi naik menjadi 13% dan itu yang sering dikeluhkan konsumen,” ujarnya, di sela-sela penutupan REI Expo ke-9, Selasa (17/11/2015).
Dia berharap fix rate dari perbankan bisa mencapai 2-3 tahun untuk jangka waktu angsuran sampai 15 tahun. Waktu cukup lama tersebut, paling tidak konsemen lebih nyaman, dan bisa menghitung sendiri berapa pengeluarannya setiap bulan.
“Diharapkan konsumen dalam waktu tiga tahun memiliki pendapatan meningkat sehingga ketika bunga naik mereka tidak merasa keberatan,” imbuhnya.
Dia menjelaskan pembeli rumah di Jawa Tengah 90% adalah pengguna KPR sehingga jika diberlakukan Fix Rate sampai 3 tahun, akan bisa berpengaruh terhadap penjualan perumahan.
Dibya menambahkan, fix rate tersebut hanya berlaku untuk rumah menengah ke atas. Sebab untuk fix rate KPR perumahan dengan fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perbankan (FLPP) sudah memiliki fix rate cukup lama sampai 15 tahun atau sampai angsuran selesai.
Karena itu, REI Jateng akan terus berusaha menggandeng kalangan perbankan. “Ke depan kita akan menggendeng perbankan. Upaya itu sudah kami lakukan dengan menggandeng Bank Mandiri pada pameran REI Expo ke-10 yang akan digelar akhir bulan mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan REI Ekspo ke-9, yang digelar di Mal Paragon sejak 4-15 November lalu hanya mampu menjual 22 unit rumah.
Panitia Pameran Juremi mengatakan, penjualan hanya sedikit yakni 15 pengembang dan itupun hanya pengembang perumahan kelas menengah ke atas. "Biasanya memang kalau di Paragon tidak banyak penjualannya karena unitnya yang terbatas,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, pada pameran REI Expo berikutnya organisasi akan menggandeng Bank Mandiri. Diharapkan melalui berbagai program yang ditawarkan Bank mandiri akan memberikan dampak positif terhadap penjualan perumahan di akhir tahun 2015.
(dmd)