Analis: Waspadai Potensi Pelemahan IHSG
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini perlu diwaspadai adanya potensi pelemahan jika sentimen yang ada kurang mendukung.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, selain itu juga adanya utang gap baru 4.452-4.474 dari sebelumnya di level 4.346-4.381.
"Akhirnya IHSG mendapatkan sentimen positif dari laju bursa saham global yang mampu berbalik menguat di tengah kekhawatiran akan potensi terjadinya pelemahan," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Dengan berbalik positifnya laju IHSG maka penguatan dapat berlanjut. Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.470-4.486 dan resisten 4.527-4.544. Laju IHSG kemarin di atas area target support 4.385-4.400 dan mampu melampaui area target resisten 4.465-4.486.
Menguatnya laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya memberikan angin segar pada IHSG sehingga membuat laju IHSG berbalik positif cukup signifikan dengan kenaikan lebih dari 1%.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali masuk dan banyak melakukan aksi beli. Mayoritas saham pun mengalami kenaikan," jelas Reza.
Indeks infrastruktur yang dimotori saham-saham telekomunikasi memimpin penguatan diantara indeks sektoral lainnya. Pelaku pasar menanggapi positif kenaikan pada laju indeks saham Eropa dan AS.
Hal tersebut menandakan imbas adanya tragedi penyerangan di Paris tidak akan berdampak meluas di Eropa. Apalagi di tengah musibah tersebut, pelaku pasar global merespon positif dengan kenaikan saham-saham berbasiskan komoditas.
Aksi tunggu rilis BI rate pun tidak menjadi penghalang bagi laju IHSG karena telah di price-in kan nantinya belum akan ada perubahan. Kekhawatiran akan masih adanya peluang pelemahan berhasil ditepis IHSG.
"Berkurangnya aksi jual asing dapat terimbangi dengan laju rupiah yang berbalik naik tipis. Asing kembali nett sell (dari net sell Rp425,84 miliar menjadi net sell Rp168,56 miliar)," pungkas Reza.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, selain itu juga adanya utang gap baru 4.452-4.474 dari sebelumnya di level 4.346-4.381.
"Akhirnya IHSG mendapatkan sentimen positif dari laju bursa saham global yang mampu berbalik menguat di tengah kekhawatiran akan potensi terjadinya pelemahan," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Dengan berbalik positifnya laju IHSG maka penguatan dapat berlanjut. Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.470-4.486 dan resisten 4.527-4.544. Laju IHSG kemarin di atas area target support 4.385-4.400 dan mampu melampaui area target resisten 4.465-4.486.
Menguatnya laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya memberikan angin segar pada IHSG sehingga membuat laju IHSG berbalik positif cukup signifikan dengan kenaikan lebih dari 1%.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali masuk dan banyak melakukan aksi beli. Mayoritas saham pun mengalami kenaikan," jelas Reza.
Indeks infrastruktur yang dimotori saham-saham telekomunikasi memimpin penguatan diantara indeks sektoral lainnya. Pelaku pasar menanggapi positif kenaikan pada laju indeks saham Eropa dan AS.
Hal tersebut menandakan imbas adanya tragedi penyerangan di Paris tidak akan berdampak meluas di Eropa. Apalagi di tengah musibah tersebut, pelaku pasar global merespon positif dengan kenaikan saham-saham berbasiskan komoditas.
Aksi tunggu rilis BI rate pun tidak menjadi penghalang bagi laju IHSG karena telah di price-in kan nantinya belum akan ada perubahan. Kekhawatiran akan masih adanya peluang pelemahan berhasil ditepis IHSG.
"Berkurangnya aksi jual asing dapat terimbangi dengan laju rupiah yang berbalik naik tipis. Asing kembali nett sell (dari net sell Rp425,84 miliar menjadi net sell Rp168,56 miliar)," pungkas Reza.
(izz)