UMKM Jateng Siap Hadapi MEA
A
A
A
SEMARANG - Produk hasil dari usaha kecil mikro menengah (UMKM) diyakini akan mampu bersaing dengan produk dari luar saat diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) mulai Januari 2016.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono mengatakan, saat ini sudah banyak produk UMKM yang memiliki nilai tinggi dan merupakan produk unggulan Jateng. Di antaranya handycraf, furnitur dan kuliner.
Menurutnya, dengan diberlakukannya MEA pada akhir tahun jutru menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM di Jateng untuk memasarkan produk mereka. "Produk UMKM kita mampu bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara-nagera ASEAN," katanya, di UMKM Center Semarang, Jumat (20/11/2015).
Dia menjelaskan, pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produksi mereka, dengan memberikan pelatihan dan juga membantu pengembangan usaha.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong daya saing dengan memberikan kredit murah melalui bank daerah. "Bank Jateng memiliki komitmen tinggi untuk menyalurkan kredit dengan bunga murah, untuk mendorong produktivitas dan pengembangan usaha," ujar Sri.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyaning mengatakan, salah satu produk unggulan UMKM di Jateng adalah produk pangan olahan berbasis bahan baku lokal. Bahkan produk pangan olah Jateng diburu pasar global.
Dia mengatakan, negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, hingga Jepang, Korea, dan China berminat pad akuliner khas Jateng, karena memang dari segi rasa produk kuliner UMKM Jateng sudah sangat mampu bersaing.
"Kuliner atau produk olahan memang memiliki peluang lebih besar, tinggal kemampuan sumber daya manusia, kualitas, dan kontinuitas produksinya yang ditingkatkan," tambahnya.
Saat ini, pemerintah terus mendorong bank daerah untuk menyalurkan kredit kepada UMKM. Pasalnya potensi UMKM di jateng saat ini cukup besar yang mencapai tujuh juta lebih UMKM.
"Dari tujuh juta UMKM di jateng baru 100 ribu yang baru tergarap, sehingga potensinya masih sangat besar," ucap dia.
Saat ini baru tiga bank di Jateng yang menyalurkan kredit usaha rakyat di Jateng yakni mandiri, BRI dan BNI. Secara nasional penualuran KUR ditargetkan sebesar Rp20 triliun.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono mengatakan, saat ini sudah banyak produk UMKM yang memiliki nilai tinggi dan merupakan produk unggulan Jateng. Di antaranya handycraf, furnitur dan kuliner.
Menurutnya, dengan diberlakukannya MEA pada akhir tahun jutru menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM di Jateng untuk memasarkan produk mereka. "Produk UMKM kita mampu bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara-nagera ASEAN," katanya, di UMKM Center Semarang, Jumat (20/11/2015).
Dia menjelaskan, pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produksi mereka, dengan memberikan pelatihan dan juga membantu pengembangan usaha.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong daya saing dengan memberikan kredit murah melalui bank daerah. "Bank Jateng memiliki komitmen tinggi untuk menyalurkan kredit dengan bunga murah, untuk mendorong produktivitas dan pengembangan usaha," ujar Sri.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyaning mengatakan, salah satu produk unggulan UMKM di Jateng adalah produk pangan olahan berbasis bahan baku lokal. Bahkan produk pangan olah Jateng diburu pasar global.
Dia mengatakan, negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, hingga Jepang, Korea, dan China berminat pad akuliner khas Jateng, karena memang dari segi rasa produk kuliner UMKM Jateng sudah sangat mampu bersaing.
"Kuliner atau produk olahan memang memiliki peluang lebih besar, tinggal kemampuan sumber daya manusia, kualitas, dan kontinuitas produksinya yang ditingkatkan," tambahnya.
Saat ini, pemerintah terus mendorong bank daerah untuk menyalurkan kredit kepada UMKM. Pasalnya potensi UMKM di jateng saat ini cukup besar yang mencapai tujuh juta lebih UMKM.
"Dari tujuh juta UMKM di jateng baru 100 ribu yang baru tergarap, sehingga potensinya masih sangat besar," ucap dia.
Saat ini baru tiga bank di Jateng yang menyalurkan kredit usaha rakyat di Jateng yakni mandiri, BRI dan BNI. Secara nasional penualuran KUR ditargetkan sebesar Rp20 triliun.
(izz)