Kementerian BUMN Desak Bank Lakukan Percepatan Penyaluran KUR
A
A
A
SEMARANG - Kementerian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendesak empat Bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk secepatnya menyalurkan agar kegiatan usaha kecil mikro semakin berkembang untuk memperkuat perekonomian nasional.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan KUR merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap usaha kecil mikro seperti pedagang pasar dan nelayan.
“Target kita untuk penyaluran KUR sampai akhir tahun ini adalah Rp20 Triliun,”katanya usai penyerahan KUR dalam rangka Grebek Pasar Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Pasar Karangayu Kota Semarang, Minggu (22/11/2015).
Rini Soemarno menyatakan penyaluran kridit usaha rakyat (KUR) oleh empat bank BUMN masing –masing BRI, Mandiri, BNI dan BTN sampai November 2015 telah mencapai Rp14 triliun.
Dalam kesempatann itu Rini didampingi Direktur Utama BRI Asmawi Syam melakukan blusukan ke Pasar Karangayu. Di pasar tradisional itu, Rini memborong antara lain tahu, tempe, ketela, makanan kecil, dan semangka.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan, Grebek Pasar yang secara massif dilakukan BRI, merupakan bukti keseriusan Bank BRI dalam memastikan adanya proses akselerasi penyaluran KUR di seluruh lini kerja BRI.
“Komitmen kami untuk menyalurkan Rp 21,4 triliun KUR di tahun 2015, merupakan tantangan yang tidak ringan, yang harus kami pastikan pencapaiannya,” katanya.
Disebutkannya, penyaluran jumlah KUR Mikro yang telah direalisasikan Bank BRI sebesar Rp 8,160 triliun dengan 559.121 debitur dan KUR Ritel sebesar Rp 1,110 Triliun dengan 5.982 debitur. Dengan demikian, total KUR yang telah disalurkan sejak 18 Agustus 2015 oleh Bank BRI adalah Rp 9,271 Triliun dengan 565.103 debitur.
“Jumlah tersebut merupakan hasil dari strategi akselerasi penyaluran KUR yang di antaranya kami lakukan dengan memanfaatkan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil,” bebernya.
Asmawi lebih lanjut menyatakan, BRI setiap hari rata-rata mendapatkan nasabah KUR sebanyak 8.000 orang. Untuk mencapai target, ke depan akan ditingkatkan menjadi 10.000 nasabah per hari.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan KUR merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap usaha kecil mikro seperti pedagang pasar dan nelayan.
“Target kita untuk penyaluran KUR sampai akhir tahun ini adalah Rp20 Triliun,”katanya usai penyerahan KUR dalam rangka Grebek Pasar Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Pasar Karangayu Kota Semarang, Minggu (22/11/2015).
Rini Soemarno menyatakan penyaluran kridit usaha rakyat (KUR) oleh empat bank BUMN masing –masing BRI, Mandiri, BNI dan BTN sampai November 2015 telah mencapai Rp14 triliun.
Dalam kesempatann itu Rini didampingi Direktur Utama BRI Asmawi Syam melakukan blusukan ke Pasar Karangayu. Di pasar tradisional itu, Rini memborong antara lain tahu, tempe, ketela, makanan kecil, dan semangka.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan, Grebek Pasar yang secara massif dilakukan BRI, merupakan bukti keseriusan Bank BRI dalam memastikan adanya proses akselerasi penyaluran KUR di seluruh lini kerja BRI.
“Komitmen kami untuk menyalurkan Rp 21,4 triliun KUR di tahun 2015, merupakan tantangan yang tidak ringan, yang harus kami pastikan pencapaiannya,” katanya.
Disebutkannya, penyaluran jumlah KUR Mikro yang telah direalisasikan Bank BRI sebesar Rp 8,160 triliun dengan 559.121 debitur dan KUR Ritel sebesar Rp 1,110 Triliun dengan 5.982 debitur. Dengan demikian, total KUR yang telah disalurkan sejak 18 Agustus 2015 oleh Bank BRI adalah Rp 9,271 Triliun dengan 565.103 debitur.
“Jumlah tersebut merupakan hasil dari strategi akselerasi penyaluran KUR yang di antaranya kami lakukan dengan memanfaatkan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil,” bebernya.
Asmawi lebih lanjut menyatakan, BRI setiap hari rata-rata mendapatkan nasabah KUR sebanyak 8.000 orang. Untuk mencapai target, ke depan akan ditingkatkan menjadi 10.000 nasabah per hari.
(dol)