Kilang di Cilacap Beroperasi, Negara Hemat Devisa Rp47 M/Hari

Jum'at, 27 November 2015 - 14:01 WIB
Kilang di Cilacap Beroperasi,...
Kilang di Cilacap Beroperasi, Negara Hemat Devisa Rp47 M/Hari
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, pengoperasian kilang minyak di Cilacap (Refinery Fluid Catalyct Cracking/RFCC) membuat negara hemat devisa hingga USD3,5 juta atau sekitar Rp47,25 miliar (kurs Rp13.500/USD) per hari.

Pasalnya, kilang ini akan mengolah semua residu menjadi produk utama. Maka, proyek ini diperkirakan akan men‎urunkan impor premium sebesar 15%, solar 30%, dan elpiji 10%.

Selain itu, dengan beroperasinya RFCC maka impor high octane mogas component (HOMC) tidak lagi diperlukan karena bisa dipenuhi dalam negeri. (Baca: Sudirman: Cengkeraman Mafia Migas Bikin RI Bergantung Impor).

"‎Sejak beroperasi RFCC impor HOMC tidak lagi diperlukan, artinya bisa dipenuhi dalam negeri dan berikan dampak besar. Dari RFCC ini kita hemat devisa USD3,5 juta," katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Dia menyebutkan, RFCC yang telah dibangun sejak empat tahun lalu telah mulai dioperasikan 100% sejak kemarin. Kontraktor proyek ini adalah PT Adhi Karya (Persero) dan E&C Consortium dengan total investasi sekitar Rp11 triliun.

"‎Ini rangkaian dari proyek-proyek inisiatif yang membuat pasokan kita semakin baik. Karena semakin banyak porsi yang dipasok kilang dalam negeri," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)