Gabung OPEC, Indonesia Incar Kemudahan Pasokan Energi Langsung
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan masuknya Indonesia dalam Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), bakal memberikan kemudahan terkait pasokan energi langsung.
Ia menambahkan peluang Indonesia makin besar untuk pembelian minyak mentah maupun produk minyak secara langsung dari negara-negara anggota seperti Iran, Nigeria, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Sebelumnya dalam sidang OPEC 168 yang berlangsung 4 Desember lalu di Vienna Austria, secara resmi menerima pengaktifan kembali Indonesia sebagai anggota organisasi negara-negara eksportir minyak dunia.
"Masuk kembali ke OPEC, membuat kita berada di komunitas produsen minyak. Kalau arah kebijakan suplai energi kita pasokan langsung, maka ini akan bagus. Jadi itulah yang kita rasakan, manfaat pasokan langsung," ucapnya usai rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Lebih dari itu, lanjutnya dalam komunitas dibicarakan juga arah kedepannya tentang strategi, produksi harga, dan stok yang Indonesia masuk di dalamnya. "Jadi kita tidak akan ketinggalan dan punya informasi lebih cepat menata kebijakan untuk kedepannya soal energi dalam negeri," sambungnya.
Untuk tindakan membeli langsung, kata Sudirman progresnya positif sekali. Saudi Arabia, Iran dan negara lain banyak mendapatkan pasokan energi lebih baik. Tidak menutup kemungkinan juga Indonesia akan menjajaki kemungkinan itu.
"Ini progres terus maju. Lagipula Saudi Arabia juga progresnya bagus. Iran juga dapat pasokan elpiji lebih baik. Pasokan growth mungkin akan dapat ketika Nigeria juga angkat bicara kemarin. Waktu saya meeting, tim Pertamina dan ESDM ketemu dengan para staff menjajaki kemungkinan itu. Jadi benefitnya akan banyak sekali," katanya.
(Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh OPEC)
Saat ini, Iran dan Arab Saudi masih dalam proses penataan di bidang energi karena ada persoalan dengan perbankan yang harus diselesaikan.
"Mereka dalam proses penataan. Karena ada urusan dengan perbankan juga. Perbankan kita belum boleh bertransaksi langsung dengan Iran karena embargo. Kita juga sedang eksplore soal harganya," pungkasnya.
Ia menambahkan peluang Indonesia makin besar untuk pembelian minyak mentah maupun produk minyak secara langsung dari negara-negara anggota seperti Iran, Nigeria, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Sebelumnya dalam sidang OPEC 168 yang berlangsung 4 Desember lalu di Vienna Austria, secara resmi menerima pengaktifan kembali Indonesia sebagai anggota organisasi negara-negara eksportir minyak dunia.
"Masuk kembali ke OPEC, membuat kita berada di komunitas produsen minyak. Kalau arah kebijakan suplai energi kita pasokan langsung, maka ini akan bagus. Jadi itulah yang kita rasakan, manfaat pasokan langsung," ucapnya usai rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Lebih dari itu, lanjutnya dalam komunitas dibicarakan juga arah kedepannya tentang strategi, produksi harga, dan stok yang Indonesia masuk di dalamnya. "Jadi kita tidak akan ketinggalan dan punya informasi lebih cepat menata kebijakan untuk kedepannya soal energi dalam negeri," sambungnya.
Untuk tindakan membeli langsung, kata Sudirman progresnya positif sekali. Saudi Arabia, Iran dan negara lain banyak mendapatkan pasokan energi lebih baik. Tidak menutup kemungkinan juga Indonesia akan menjajaki kemungkinan itu.
"Ini progres terus maju. Lagipula Saudi Arabia juga progresnya bagus. Iran juga dapat pasokan elpiji lebih baik. Pasokan growth mungkin akan dapat ketika Nigeria juga angkat bicara kemarin. Waktu saya meeting, tim Pertamina dan ESDM ketemu dengan para staff menjajaki kemungkinan itu. Jadi benefitnya akan banyak sekali," katanya.
(Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh OPEC)
Saat ini, Iran dan Arab Saudi masih dalam proses penataan di bidang energi karena ada persoalan dengan perbankan yang harus diselesaikan.
"Mereka dalam proses penataan. Karena ada urusan dengan perbankan juga. Perbankan kita belum boleh bertransaksi langsung dengan Iran karena embargo. Kita juga sedang eksplore soal harganya," pungkasnya.
(akr)