BPJS Ketenagakerjaan Genjot Pekerja Informal
A
A
A
TERNATE - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan akuisisi pekerja Bukan Penerima Upah (BPU/sektor informal) hingga satu juta pekerja di 2016.
Target tersebut melonjak dari akuisisi 300 ribu pekerja informal tahun ini dengan peserta aktif mencapai 1 juta orang.
Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Junaedi optimistis target akuisisi satu juta pekerja informal dapat tercapai. Hal ini mengingat masih rendahnya angka peserta nonformal saat ini dibanding sektor formal.
Tingkat kepesertaan aktif hingga November 2015 mencapai 19,2 juta tenaga kerja. Pihaknya akan agresif akuisisi pekerja informal seperti tukang bakso atau pengojek.
"Strategi ini akan mendorong pekerja formal untuk masuk lebih banyak lagi. Inovasi dan sosialisasi juga terus kami lakukan demi menambah peserta informal," ujar dia dalam rilisnya saat mendukung Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia, Ekspedisi Kapsul Waktu 2015-2085, di Taman Nukila, Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/12/2015).
Di Ternate, lanjut dia, BPJS Ketenagakerjaan melakukan kegiatan pemberian stimulus iuran kepesertaan bagi 500 pekerja informal. Hal ini untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja BPU di Maluku Utara agar para pekerja dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan tenang.
Harapannya agar para pekerja dapat memberikan pengaruh positif kepada pekerja lainnya agar segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Perlindungan yang diberikan kepada para peserta BPU ini komitmen BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan ke seluruh pekerja di Indonesia, tidak terkecuali para peserta yang bekerja secara mandiri seperti pedagang, tukang ojek dan berbagai profesi lainnya. Jangan sampai keluarga mereka dirugikan karena pekerja tidak punya jaminan risiko kerja," ujarnya.
Melalui pemberian stimulus iuran gratis selama beberapa bulan, diharapkan para pekerja dapat dengan tenang dan nyaman dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Selain komitmen dan fokus pada peningkatan kesejahteraan pekerja, BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendukung program dan komitmen pemerintah melalui program-program pemerintah yang dijalankan.
"Kami kerja sama dengan tiga bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR). Dengan KUR kami ingin istri atau selain suami juga dapat produktif. Bagi yang kena PHK juga bisa didukung alih profesi dengan difasilitasi KUR supaya mereka jadi potensi ekonomi baru," tandasnya.
Target tersebut melonjak dari akuisisi 300 ribu pekerja informal tahun ini dengan peserta aktif mencapai 1 juta orang.
Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Junaedi optimistis target akuisisi satu juta pekerja informal dapat tercapai. Hal ini mengingat masih rendahnya angka peserta nonformal saat ini dibanding sektor formal.
Tingkat kepesertaan aktif hingga November 2015 mencapai 19,2 juta tenaga kerja. Pihaknya akan agresif akuisisi pekerja informal seperti tukang bakso atau pengojek.
"Strategi ini akan mendorong pekerja formal untuk masuk lebih banyak lagi. Inovasi dan sosialisasi juga terus kami lakukan demi menambah peserta informal," ujar dia dalam rilisnya saat mendukung Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia, Ekspedisi Kapsul Waktu 2015-2085, di Taman Nukila, Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/12/2015).
Di Ternate, lanjut dia, BPJS Ketenagakerjaan melakukan kegiatan pemberian stimulus iuran kepesertaan bagi 500 pekerja informal. Hal ini untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja BPU di Maluku Utara agar para pekerja dapat melakukan aktivitas pekerjaan dengan tenang.
Harapannya agar para pekerja dapat memberikan pengaruh positif kepada pekerja lainnya agar segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Perlindungan yang diberikan kepada para peserta BPU ini komitmen BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan ke seluruh pekerja di Indonesia, tidak terkecuali para peserta yang bekerja secara mandiri seperti pedagang, tukang ojek dan berbagai profesi lainnya. Jangan sampai keluarga mereka dirugikan karena pekerja tidak punya jaminan risiko kerja," ujarnya.
Melalui pemberian stimulus iuran gratis selama beberapa bulan, diharapkan para pekerja dapat dengan tenang dan nyaman dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Selain komitmen dan fokus pada peningkatan kesejahteraan pekerja, BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendukung program dan komitmen pemerintah melalui program-program pemerintah yang dijalankan.
"Kami kerja sama dengan tiga bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR). Dengan KUR kami ingin istri atau selain suami juga dapat produktif. Bagi yang kena PHK juga bisa didukung alih profesi dengan difasilitasi KUR supaya mereka jadi potensi ekonomi baru," tandasnya.
(izz)