Kemenparekraf Siapkan SDM Berkualitas Hadapi MEA

Selasa, 15 Desember 2015 - 20:24 WIB
Kemenparekraf Siapkan SDM Berkualitas Hadapi MEA
Kemenparekraf Siapkan SDM Berkualitas Hadapi MEA
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyusun berbagai macam strategi pembangunan SDM kepariwisataan di dalam negeri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan global.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenparekraf Muhammad Ahmansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan pembangunan SDM di sektor pariwisata melalui dua jalur, yaitu lewat pendidikan formal dan pendidikan nonformal.

Pembangunan SDM lewat pendidikan formal hingga saat ini Kemenparekraf telah menyediakan empat lembaga pendidikan tinggi kepariwisataan. Yaitu Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, STP Nusa Dua Bali, Politeknik Pariwisata Negeri Makassar, dan Akademi Pariwisata Medan.

Sementara tahun depan, Kemenparekraf akan menambah dua perguruan tinggi kepariwisataan di dua daerah, yaitu Palembang dan Lombok, sehingga secara total akan ada enam perguruan tinggi kepariwisataan.

"Tahun depan kita mau tambah dua perguruan tinggi, yaitu Politeknik Pariwisata Negeri Palembang dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok. Tahun depan Akademi Pariwisata Medan juga akan menjadi Politeknik Pariwisata Negeri Medan," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Sementara, dari sisi pendidikan nonformal, Kemenparekraf telah bekerja sama dengan instansi terkait dalam program sertifikasi SDM pariwisata berstandar ASEAN. Hingga saat ini, sekitar 150.000 SDM telah tersertifikasi dan ditargetkan pada 2019 ada 550.000 SDM yang tersertifikasi standar ASEAN.

"Kita punya program sertifikasi berstandar ASEAN. Pada tahun ini target 17.500 SDM tersertifikasi sudah tercapai. Pada tahun depan kita punya target 35.000 SDM atau naik dua kali lipat. Dan hingga 2019 akan terus meningkat sebanyak 35.000 SDM tiap tahun," jelasnya.

Ahmansyah mengungkapkan, dalam pemberian sertifikasi ini, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi. Kemenparekraf juga memfasilitas dari sisi pembiayaan dan pelatihan asesornya.

Kemenparekraf juga menyediakan program pelatihan dasar SDM kepariwisataan, yang pada tahun ini dilakukan di beberapa provinsi dengan potensi pariwisata dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang besar.

Hal ini sebagai langkah untuk menjamin ketersediaan SDM pariwisata pada provinsi tersebut. Namun, pada tahun depan Ahmansyah memastikan program pelatihan dasar SDM ini akan dilakukan pada 34 provinsi di Indonesia.

"Program pelatihan dasar kepariwisataan adalah sosialisasi pengetahuan kepariwisataan. Tujuanya menyebarluaskan pengetahuan kepariwisataan," katanya.

Selain itu, Kemenparekraf juga mengadakan program kerja sama dengan sekitar 105 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang telah berkomitmen mendukung dan turut aktif dalam pembangunan pariwisata nasional.

Mereka sepakat menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan mendirikan lembaga sertifikasi di tempatnya masing-masing. Selain itu, juga siap mensertifikasi lulusannya yang berstandar ASEAN.

"Itu ada 100.000 lulusan. Jadi kalau 50% saja yang tersertifikasi maka akan sangat besar kontribusinya terhadap pembangunan pariwisata di Indonesia," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4201 seconds (0.1#10.140)