Indonesia-Timur Tengah Kembangkan Infrastruktur Mutu Produk Halal
A
A
A
JAKARTA - Badan Standarisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Gulf Cooperation Council Standarization Organization (GSO) memfasilitasi pengembangan mutu produk halal Indonesia ke Timur Tengah. Demi menghasilkan produk bermutu yang bisa menembus pasar global, Kepala BSN Bambang Prasetya menjelaskan sangat diperlukan infrastruktur mutu.
Dia menambahkan infrastruktur mutu sangat diperlukan pelaku usaha untuk meningkatkan produknya serta digunakan pemerintah untuk memastikan perlindungan konsumen kepada masyarakatnya.
"Sebagaimana negara atau wilayah regional lainnya, negara-negara Timur Tengah juga mengembangkan infrastruktur mutu sebagai salah satu piranti pengaturan pasar bagi produk yang bisa diedarkan di wilayahnya," kata Bambang dalam jumpa pers sosialisasi sertifikasi halal di Jakarta, Rabu (16/12).
BSN juga menjalin kerja sama dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN) membentuk nota kesepahaman dalam bidang standardisasi, akreditasi dan metrologi. Menurutnya dengan semua itu, langkah Indonesia semakin yakin untuk terus menapaki pasar ekspor ke kawasan Timur Tengah.
Sekretaris Jenderal GSO, Nabil bin Ameen dalam kesempatan yang sama mengatakan pentingnya sertifikasi halal bagi produk luar yang akan masuk ke Timur Tengah. Menurutnya, hal ini penting dilakukan meski tidak semua warga negaranya beragama Islam.
"Halal tidak hanya untuk umat muslim tetapi untuk semua. Hal ini sesuai dengan perintah Allah yang tertuang dalam kitab umat Islam, apapun agama anda berasal dari suku manapun, penting untuk makan makanan sehat untuk tubuh anda," jelasnya.
Ia melanjutkan, GSO merupakan organisasi regional yang bertanggungjawab memastikan efektivitas infrastruktur mutu di kawasan tersebut. "Sebagai bagian dari dunia internasional, pertukaran produk dengan negara atau kawasan lain merupakan kondisi yang tidak mungkin dihindari," tandasnya.
Dia menambahkan infrastruktur mutu sangat diperlukan pelaku usaha untuk meningkatkan produknya serta digunakan pemerintah untuk memastikan perlindungan konsumen kepada masyarakatnya.
"Sebagaimana negara atau wilayah regional lainnya, negara-negara Timur Tengah juga mengembangkan infrastruktur mutu sebagai salah satu piranti pengaturan pasar bagi produk yang bisa diedarkan di wilayahnya," kata Bambang dalam jumpa pers sosialisasi sertifikasi halal di Jakarta, Rabu (16/12).
BSN juga menjalin kerja sama dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN) membentuk nota kesepahaman dalam bidang standardisasi, akreditasi dan metrologi. Menurutnya dengan semua itu, langkah Indonesia semakin yakin untuk terus menapaki pasar ekspor ke kawasan Timur Tengah.
Sekretaris Jenderal GSO, Nabil bin Ameen dalam kesempatan yang sama mengatakan pentingnya sertifikasi halal bagi produk luar yang akan masuk ke Timur Tengah. Menurutnya, hal ini penting dilakukan meski tidak semua warga negaranya beragama Islam.
"Halal tidak hanya untuk umat muslim tetapi untuk semua. Hal ini sesuai dengan perintah Allah yang tertuang dalam kitab umat Islam, apapun agama anda berasal dari suku manapun, penting untuk makan makanan sehat untuk tubuh anda," jelasnya.
Ia melanjutkan, GSO merupakan organisasi regional yang bertanggungjawab memastikan efektivitas infrastruktur mutu di kawasan tersebut. "Sebagai bagian dari dunia internasional, pertukaran produk dengan negara atau kawasan lain merupakan kondisi yang tidak mungkin dihindari," tandasnya.
(akr)