BRI Luncurkan 20 ATM Panel Surya
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI resmi meluncurkan 20 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) panel surya yang mengandalkan tenaga matahari. ATM tanpa listrik ini merupakan inovasi terbaru BRI dengan tujuan memudahkan nasabah dalam bertransaksi, khususnya di daerah terpencil.
"Ini sudah kita sebar di 20 daerah yang ada di Indonesia, yang mana daerah daerah ini belum mendapatkan akses listrik. Jadi kalau nasabah ingin bertransaksi tidak perlu jauh-jauh ke cabang. Dan, ini adalah pengabdian kami kepada nasabah yang ada di daerah remote area," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dalam perayaan HUT Bank BRI Ke-120 di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Meski demikian, lanjut dia, penempatan ATM berpanel surya ini hanya untuk sementara. Pasalnya, jika PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyalurkan listrik ke daerah tersebut, maka ATM kembali akan menggunakan listrik.
"Karena PLN kan berjuang untuk mengalirkan listrik seluruh Indonesia. Makanya, ini hanya untuk jangka pendek sebelum ada listrik. Nah, nanti jika sudah ada listrik, tentunya kita gunakan listrik kembali," jelas Asmawi.
Dia mengungkapkan, investasi untuk pengadaan ATM bertenaga surya ini mencapai Rp350 juta. Menurutnya, meskipun biaya pengadaan ATM ini lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan ATM pada umumnya, namun dengan mengandalkan tenaga surya, ATM jenis ini lebih murah dibandingkan menggunakan solar.
"Ini secara biaya lebih mahal dari listrik, tapi dia lebih murah dari genset solar. Jadi kita sudah lama punya ATM tanpa listrik yakni dengan genset. Kita inovasi lagi dengan panel surya," tandasnya.
"Ini sudah kita sebar di 20 daerah yang ada di Indonesia, yang mana daerah daerah ini belum mendapatkan akses listrik. Jadi kalau nasabah ingin bertransaksi tidak perlu jauh-jauh ke cabang. Dan, ini adalah pengabdian kami kepada nasabah yang ada di daerah remote area," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dalam perayaan HUT Bank BRI Ke-120 di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Meski demikian, lanjut dia, penempatan ATM berpanel surya ini hanya untuk sementara. Pasalnya, jika PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyalurkan listrik ke daerah tersebut, maka ATM kembali akan menggunakan listrik.
"Karena PLN kan berjuang untuk mengalirkan listrik seluruh Indonesia. Makanya, ini hanya untuk jangka pendek sebelum ada listrik. Nah, nanti jika sudah ada listrik, tentunya kita gunakan listrik kembali," jelas Asmawi.
Dia mengungkapkan, investasi untuk pengadaan ATM bertenaga surya ini mencapai Rp350 juta. Menurutnya, meskipun biaya pengadaan ATM ini lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan ATM pada umumnya, namun dengan mengandalkan tenaga surya, ATM jenis ini lebih murah dibandingkan menggunakan solar.
"Ini secara biaya lebih mahal dari listrik, tapi dia lebih murah dari genset solar. Jadi kita sudah lama punya ATM tanpa listrik yakni dengan genset. Kita inovasi lagi dengan panel surya," tandasnya.
(dmd)