Kejar Target Pajak, Darmin Pangkas Anggaran Proyek Multitafsir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan akan mengurangi biaya-biaya yang tidak begitu penting dalam rangka efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara Perubahan (APBNP). Dia menjelaskan anggaran yang akan dipangkas meliputi proyek yang multitafsir.
Menurutnya langkah tersebut sebagai bentuk dari kegiatan mengimbangi penerimaan negara dari pajak yang diprediksi tak akan tercapai. Seperti diketahui sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menghilangkan program pemerintah yang menggunakan kalimat bersayap
"Harus dikurangi dari hal-hal yang kurang penting misalnya biaya perjalanan, terus kalau di pertanian ya tulis saja pembelian benih bukan pemberdayaan petani," jelasnya di Tangerang, Jumat (18/12/2015).
(Baca Juga: Larang Kata Bersayap di Proyek Pemerintah, Jokowi Sindir Susi)
Dia juga menerangkan bahwa kondisi perlambatan ekonomi Indonesia saat ini menjadi penyumbang besar kenapa target pajak tidak akan tercapai. Realisasinya 83% maksimal. Padahal pajak adalah sumber utama pendapatan dan pembiayaan.
(Baca Juga: Menkeu Akui Kata-kata Bersayap Bikin Anggaran Bengkak)
Baginya sangat disayangkan jika pajak ini dijadikan acuan target penerimaan APBN 2016 sebesar Rp 1.368,5 triliun, itu terhitung merupakan angka yang tinggi. "Itu akan meledak nanti di 2016. Kalau realisasi 2015 dipakai untuk dasar penerimaan APBN 2016," pungkasnya.
Menurutnya langkah tersebut sebagai bentuk dari kegiatan mengimbangi penerimaan negara dari pajak yang diprediksi tak akan tercapai. Seperti diketahui sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menghilangkan program pemerintah yang menggunakan kalimat bersayap
"Harus dikurangi dari hal-hal yang kurang penting misalnya biaya perjalanan, terus kalau di pertanian ya tulis saja pembelian benih bukan pemberdayaan petani," jelasnya di Tangerang, Jumat (18/12/2015).
(Baca Juga: Larang Kata Bersayap di Proyek Pemerintah, Jokowi Sindir Susi)
Dia juga menerangkan bahwa kondisi perlambatan ekonomi Indonesia saat ini menjadi penyumbang besar kenapa target pajak tidak akan tercapai. Realisasinya 83% maksimal. Padahal pajak adalah sumber utama pendapatan dan pembiayaan.
(Baca Juga: Menkeu Akui Kata-kata Bersayap Bikin Anggaran Bengkak)
Baginya sangat disayangkan jika pajak ini dijadikan acuan target penerimaan APBN 2016 sebesar Rp 1.368,5 triliun, itu terhitung merupakan angka yang tinggi. "Itu akan meledak nanti di 2016. Kalau realisasi 2015 dipakai untuk dasar penerimaan APBN 2016," pungkasnya.
(akr)