Kemenhub Waspadai Empat Lintasan Kereta Rawan Longsor
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk meningkatkan sistem keamanan di pintu perlintasan kereta yang rawan longsor, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Direktur Jenderal Perkeretapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengungkapkan bahwa, perayaan Natal tahun ini bertepatan dengan musim penghujan. Untuk itu, daerah-daerah rawan banjir dan longsor diminta untuk ditingkatkan penjagaannya.
"Seperti yang saya sampaikan tadi, kalau armada sudah siap semua. Kereta api kan dijual tiga bulan sebelumnya. Jadi enggak ada masalah. Cuma yang perlu diwaspadai, pertama yaitu musim penghujan, daerah-daerah rawan yang banjir, yang longsor, ini saya minta untuk dijaga," katanya di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Dia menyebutkan, setidaknya terdapat empat perlintasan kereta yang rawan banjir dan longsor. Untuk wilayah Jawa Barat, daerah yang perlu diwaspadai adalah Purwakarta-Bandung dan Bandung-Banjar. Sementara wilayah Jawa Timur adalah Solo-Semarang dan Jember-Banyuwangi.
"Antisipasinya ada penjagaan ekstra. Kalau sekarang satu kali sehari, nanti jadi dua kali," imbuh dia.
Pihaknya pun telah melayangkan surat edaran agar kewaspadaan dan penjagaan lebih ditingkatkan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. KAI pun diminta berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk meningkatkan penjagaan.
Saya sudah buat edaran, untuk jaga lebih. Kemudian juga di pintu perlintasan, kalau belum ada yang jaga saya minta koordinasi dengan polisi setempat," tutur Hermanto.
Selain musim penghujan, dia juga mengingatkan agar perseroan mewaspadai potensi teror yang kerap terjadi saat perayaan Natal ataupun Tahun Baru. Terlebih, beberapa waktu lalu dunia digegerkan dengan aksi teror di Kota Mode-Paris.
"Antisipasi aja, karena kan di dunia ini lagi ramai nih. Kita kan khawatir, biasanya Natal dan Tahun Baru takut. Waspada aja, koordinasi sama polisi," pungkasnya. (lly)
Direktur Jenderal Perkeretapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengungkapkan bahwa, perayaan Natal tahun ini bertepatan dengan musim penghujan. Untuk itu, daerah-daerah rawan banjir dan longsor diminta untuk ditingkatkan penjagaannya.
"Seperti yang saya sampaikan tadi, kalau armada sudah siap semua. Kereta api kan dijual tiga bulan sebelumnya. Jadi enggak ada masalah. Cuma yang perlu diwaspadai, pertama yaitu musim penghujan, daerah-daerah rawan yang banjir, yang longsor, ini saya minta untuk dijaga," katanya di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Dia menyebutkan, setidaknya terdapat empat perlintasan kereta yang rawan banjir dan longsor. Untuk wilayah Jawa Barat, daerah yang perlu diwaspadai adalah Purwakarta-Bandung dan Bandung-Banjar. Sementara wilayah Jawa Timur adalah Solo-Semarang dan Jember-Banyuwangi.
"Antisipasinya ada penjagaan ekstra. Kalau sekarang satu kali sehari, nanti jadi dua kali," imbuh dia.
Pihaknya pun telah melayangkan surat edaran agar kewaspadaan dan penjagaan lebih ditingkatkan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. KAI pun diminta berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk meningkatkan penjagaan.
Saya sudah buat edaran, untuk jaga lebih. Kemudian juga di pintu perlintasan, kalau belum ada yang jaga saya minta koordinasi dengan polisi setempat," tutur Hermanto.
Selain musim penghujan, dia juga mengingatkan agar perseroan mewaspadai potensi teror yang kerap terjadi saat perayaan Natal ataupun Tahun Baru. Terlebih, beberapa waktu lalu dunia digegerkan dengan aksi teror di Kota Mode-Paris.
"Antisipasi aja, karena kan di dunia ini lagi ramai nih. Kita kan khawatir, biasanya Natal dan Tahun Baru takut. Waspada aja, koordinasi sama polisi," pungkasnya. (lly)
(dmd)