Soal Impor Beras, Kemendag Waspadai Dampak El Nino Kedua
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai akan adanya serangan kedua dari gelombang panas El Nino di awal tahun depan, yang berpeluang mengancam ekonomi RI (Republik Indonesia) terutama pada target swasembada beras.
(Baca Juga: Swasembada Beras Terhambat, Kemiskinan Meningkat)
Berkaca pada pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, El Nino memang terjadi pada kuartal III. Namun Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menyakini sekitar Januari atau Februari biasanya akan terjadi serangan kedua dari bencana kekeringan tersebut.
"Saya ingatkan, fenomena tersebut (El Nino) masih belum selesai sampai pertengahan tahun depan. Pemerintah harus terus waspada," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dia menambahkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus waspada apabila terjadi gelombang kedua El Nino. Padi yang kini telah berjalan musim tanam berpotensi kembali untuk gagal panen. Oleh karena itu, pemerintah harus menjaga stok pangan yang memadai.
"Kami harus menjaga stok yang memadai dan jaga betul psikologi pasar supaya tenang," imbuh dia.
Kendati diyakini akan ada serangan kedua dari gejolak El Nino, namun Mendag mengaku masih belum memikirkan untuk menambah angka importasi bahan pangan. Menurutnya, masih terlalu dini untuk merencanakan tambahan importasi.
Sebagai informasi pria yang akrab disapa Tom Lembong ini belum lama menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan pemerintah Pakistan terkait rencana importasi beras. Namun Tom meyakini sejauh ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
"Kami masih tahap perencanaan dengan Bappenas dengan Kementan untuk perencanaan 2016. Untuk kuota impor sapi, gula, beras dan lainya saya tidak mau mendahului Menko Perekonomian," tandasnya.
(Baca Juga: Swasembada Beras Terhambat, Kemiskinan Meningkat)
Berkaca pada pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, El Nino memang terjadi pada kuartal III. Namun Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menyakini sekitar Januari atau Februari biasanya akan terjadi serangan kedua dari bencana kekeringan tersebut.
"Saya ingatkan, fenomena tersebut (El Nino) masih belum selesai sampai pertengahan tahun depan. Pemerintah harus terus waspada," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dia menambahkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus waspada apabila terjadi gelombang kedua El Nino. Padi yang kini telah berjalan musim tanam berpotensi kembali untuk gagal panen. Oleh karena itu, pemerintah harus menjaga stok pangan yang memadai.
"Kami harus menjaga stok yang memadai dan jaga betul psikologi pasar supaya tenang," imbuh dia.
Kendati diyakini akan ada serangan kedua dari gejolak El Nino, namun Mendag mengaku masih belum memikirkan untuk menambah angka importasi bahan pangan. Menurutnya, masih terlalu dini untuk merencanakan tambahan importasi.
Sebagai informasi pria yang akrab disapa Tom Lembong ini belum lama menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan pemerintah Pakistan terkait rencana importasi beras. Namun Tom meyakini sejauh ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
"Kami masih tahap perencanaan dengan Bappenas dengan Kementan untuk perencanaan 2016. Untuk kuota impor sapi, gula, beras dan lainya saya tidak mau mendahului Menko Perekonomian," tandasnya.
(akr)