Indonesia Akan Impor 600 Ribu Ekor Sapi Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, tahun depan Indonesia akan mengimpor sebanyak 600 ribu ekor sapi. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di Indonesia yang mencapai 675 ton.
Adapun stok di Kementerian Pertanian dan Bulog diperkirakan ada 416 ribu ton. Sehingga impornya akan mencapai 238 ribu ton untuk tahun depan.
"Secara ekor, mungkin kita akan impor 600 ribu ekor. Nah, walaupun kami baru membuat untuk operasional baru satu semester, di mana kuartal pertama kami perkirakan sedikit lebih banyak yaitu 200 ribu ekor baru di bulan berikutnya 150 ribu. Nanti di kuartal 3-4 kami akan lihat bagaimana perkembangan pada kuartal I-II," ujar Menko Darmin di Jakarta, Kamis (31/12/2015)
Darmin mengatakan, pemerintah harus melihat betul kapan kira-kira harus impor sapi. Karena sapi agak rumit dibandingan impor komoditas lainnya. Jadi harus dilihat per kuartal, dari kuartal sebelumnya.
"Impor sapi lebih rumit. Karena sapi yang kita impor kan sapi bakalan. Sapi bakalan itu harus digemukan 4 bulan baru dijual. Lama-lama jadi ahli sapi nih saya. Jadi tahu semua," imbuhnya, sambil tertawa.
Dia memperkirakan, jika impor 200 ribu ekor pada kuartal I, pemakaiannya baru terlaksana di awal kuartal III. Jadi kalau hanya diumumkan 1 kuartal akan kesulitan para pengusaha untuk impor dan membuat kontrak, serta melakukan tawar-menawar dan menyiapkan kapal.
Selain itu, pemerintah mulai tahun depan akan memiliki Pulau Karantina Sapi untuk meminimalisir penyakit pada sapi, seperti penyakit kuku dan mulut.
"Sapi kan berpotensi punya penyakit mulut dan kuku, jadi dikarantina dulu di sana. Ahlinya ada, digemukkan, terus baru dijual ke daerah lain," pungkasnya.
Adapun stok di Kementerian Pertanian dan Bulog diperkirakan ada 416 ribu ton. Sehingga impornya akan mencapai 238 ribu ton untuk tahun depan.
"Secara ekor, mungkin kita akan impor 600 ribu ekor. Nah, walaupun kami baru membuat untuk operasional baru satu semester, di mana kuartal pertama kami perkirakan sedikit lebih banyak yaitu 200 ribu ekor baru di bulan berikutnya 150 ribu. Nanti di kuartal 3-4 kami akan lihat bagaimana perkembangan pada kuartal I-II," ujar Menko Darmin di Jakarta, Kamis (31/12/2015)
Darmin mengatakan, pemerintah harus melihat betul kapan kira-kira harus impor sapi. Karena sapi agak rumit dibandingan impor komoditas lainnya. Jadi harus dilihat per kuartal, dari kuartal sebelumnya.
"Impor sapi lebih rumit. Karena sapi yang kita impor kan sapi bakalan. Sapi bakalan itu harus digemukan 4 bulan baru dijual. Lama-lama jadi ahli sapi nih saya. Jadi tahu semua," imbuhnya, sambil tertawa.
Dia memperkirakan, jika impor 200 ribu ekor pada kuartal I, pemakaiannya baru terlaksana di awal kuartal III. Jadi kalau hanya diumumkan 1 kuartal akan kesulitan para pengusaha untuk impor dan membuat kontrak, serta melakukan tawar-menawar dan menyiapkan kapal.
Selain itu, pemerintah mulai tahun depan akan memiliki Pulau Karantina Sapi untuk meminimalisir penyakit pada sapi, seperti penyakit kuku dan mulut.
"Sapi kan berpotensi punya penyakit mulut dan kuku, jadi dikarantina dulu di sana. Ahlinya ada, digemukkan, terus baru dijual ke daerah lain," pungkasnya.
(dmd)