Asosiasi Penerbangan Nasional Tatap Peluang di ASEAN Open Sky
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi perusahaan penerbangan nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) menyatakan, dimulainya liberalisasi penerbangan ASEAN Open Sky sejak 1 Januari 2016 merupakan sebuah peluang.
Ketua Umum INACA Arif Wibowo mengemukakan, maskapai nasional sudah melakukan persiapan guna menghadapi ASEAN Open Sky 2016 sehingga tantangan itu bisa dihadapi dengan baik. "Kami semua anggota berkeyakinan penuh dan pada dasarnya INACA dan pelaku usaha sejak awal sudah melihat jauh ke depan," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/1/2015).
Dia menambahkan liberalisasi penerbangan ASEAN bisa dijadikan peluang maskapai lokal dalam melebarkan sayap sehingga dapat menciptakan kemakmuran bagi industri aviasi nasional. Meliputi penerbangan terjadwal, charter dan kargo. "Open Sky ada untuk kemakmuran maskapai nasional. Kita bisa mengambil manfaat untuk maskapai nasional," katanya.
Pertumbuhan penerbangan tahun ini menurutnya jauh lebih baik dari 2015 karena pemerintah telah mendukung dengan memberikan insentif pembebasan bea masuk suku cadang pesawat sebesar 10%.
"Prospek pertumbuhan 2016 lebih baik, memberikan sinyal positif termasuk kebijakan pemerintah paket VIII. Sebagian besar mengakomodasi pelaku usaha penerbangan," pungkasnya.
Sebagai informasi ASEAN Open Sky adalah kebijakan membuka wilayah udara antar-sesama anggota negara ASEAN yang akan dilaksanakan tahun ini.
Ketua Umum INACA Arif Wibowo mengemukakan, maskapai nasional sudah melakukan persiapan guna menghadapi ASEAN Open Sky 2016 sehingga tantangan itu bisa dihadapi dengan baik. "Kami semua anggota berkeyakinan penuh dan pada dasarnya INACA dan pelaku usaha sejak awal sudah melihat jauh ke depan," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/1/2015).
Dia menambahkan liberalisasi penerbangan ASEAN bisa dijadikan peluang maskapai lokal dalam melebarkan sayap sehingga dapat menciptakan kemakmuran bagi industri aviasi nasional. Meliputi penerbangan terjadwal, charter dan kargo. "Open Sky ada untuk kemakmuran maskapai nasional. Kita bisa mengambil manfaat untuk maskapai nasional," katanya.
Pertumbuhan penerbangan tahun ini menurutnya jauh lebih baik dari 2015 karena pemerintah telah mendukung dengan memberikan insentif pembebasan bea masuk suku cadang pesawat sebesar 10%.
"Prospek pertumbuhan 2016 lebih baik, memberikan sinyal positif termasuk kebijakan pemerintah paket VIII. Sebagian besar mengakomodasi pelaku usaha penerbangan," pungkasnya.
Sebagai informasi ASEAN Open Sky adalah kebijakan membuka wilayah udara antar-sesama anggota negara ASEAN yang akan dilaksanakan tahun ini.
(akr)